Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap Gaza, Palestina dalam 24 jam terakhir. Serangan ini dilakukan meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi untuk mengalirkan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa terdapat 201 kematian baru dalam 24 jam terakhir, sehingga total korban tewas akibat serangan ini mencapai 20.258 jiwa. Pertempuran ini bermula pada Oktober 2023 ketika Hamas dilaporkan telah menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel dan menyandera 250 orang.
Israel melancarkan serangan pemboman dan invasi darat ke Gaza, mengakibatkan hampir dua juta orang di kawasan tersebut mengungsi. Militer Israel juga mengumumkan bahwa lima tentara mereka telah tewas, sehingga jumlah pasukan yang gugur sejak dimulainya serangan darat mencapai 144 orang.
Dalam perkembangan terkait, Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi untuk pengiriman bantuan ke Gaza, namun tidak mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata. Warga Palestina, di sisi lain, mendesak agar ada gencatan senjata dan solusi yang dapat mengakhiri perang ini.
Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa puluhan warga Palestina dieksekusi di kamp dan kota Jabalia. Tentara Israel tidak memberikan komentar langsung terkait tuduhan ini, namun mereka menyatakan bahwa serangan mereka sesuai dengan hukum internasional.
Perang di Gaza terus berlanjut, dengan pihak-pihak yang terlibat saling berusaha mendapatkan dukungan dan bantuan dari masyarakat internasional. Meskipun sejumlah negara telah mengutuk serangan ini dan mendesak agar perang segera dihentikan, masih belum ada tanda-tanda bahwa konflik ini akan segera berakhir. Warga Palestina, yang paling terdampak oleh perang ini, terus berharap bahwa ada penyelesaian damai yang dapat mengakhiri penderitaan mereka.