Milisi Hamas Palestina Menerapkan Taktik Canggih Selama Agresi Israel di Jalur Gaza
Gaza, SAMOSIR News – Milisi Hamas Palestina diketahui telah menggunakan taktik yang lebih canggih dalam melawan agresi Israel di Jalur Gaza selama dua bulan terakhir. Taktik baru ini terus diterapkan oleh Hamas dan milisi-milisi sekutunya, terutama setelah gencatan senjata sebelumnya berakhir.
Menurut Institute for the Study of War (ISW), milisi Hamas fokus melakukan serangan di belakang garda terdepan pasukan Israel. Mereka menggunakan peledak rakitan dan ranjau claymore saat menyerang pasukan dan tank Israel. Pada 5 Desember lalu, Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, dilaporkan telah meluncurkan roket ke wilayah Israel, termasuk ke kota Tel Aviv.
Milisi Hamas juga berhasil merekam isi barak militer Israel dan mengklaim telah meledakkan terowongan bawah tanah yang berada di bawah barak militer tersebut dengan bahan peledak. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan mereka dalam menghadapi serangan Israel.
Israel, di sisi lain, secara aktif berusaha melancarkan invasi darat ke wilayah Gaza selatan, yang mirip dengan apa yang mereka lakukan di awal serangan mereka. Pasukan Israel berhasil memasuki wilayah perkotaan di Khan Younis dan Bani Suheila.
Setelah gencatan senjata sebelumnya berakhir dan tanpa adanya perpanjangan, Israel kembali melancarkan agresi ke Jalur Gaza. Akibat agresi ini, lebih dari 16 ribu warga Palestina telah meninggal dunia sejak 7 Oktober. Korban tewas tersebut, termasuk anak-anak, perempuan, petugas medis, dokter, wartawan, dan pekerja media di Gaza.
Agresi Israel ini telah mendapat kecaman luas dari berbagai negara di seluruh dunia. Banyak negara dan organisasi internasional telah mendesak agar agresi ini dihentikan segera, guna mencegah terjadinya korban jiwa yang tidak perlu.
Konflik di Jalur Gaza ini terus berlanjut, sementara Hamas dan milisi Palestina lainnya terus melawan agresi Israel dengan taktik yang lebih canggih. Diharapkan ada solusi diplomatik yang dapat membawa kedamaian bagi kedua belah pihak dan menghindari terjadinya lebih banyak korban jiwa.