Artis Sitha Marino Mengalami Body Shaming oleh Netizen
Artis tanah air, Sitha Marino, baru-baru ini mengalami body shaming oleh netizen yang membuatnya merasa sangat terganggu. Penampilannya dianggap seperti tante-tante atau ibu-ibu setelah melahirkan oleh beberapa netizen yang tidak bertanggung jawab.
Dalam acara Rumpi No Secret, Sitha Marino dengan terbuka mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertamanya mengalami perlakuan yang begitu dahsyat dari netizen. Awalnya, ia merasa sangat sakit hati dan terpukul dengan komentar miring yang diterimanya.
Namun, setelah berbagai pertimbangan, Sitha Marino memutuskan untuk tidak mempedulikannya lagi. Ia memilih untuk langsung memblokir orang-orang yang mengirimkan pesan atau komentar yang tidak pantas tersebut. Ia tidak ingin menghabiskan waktu dan energinya untuk merespon orang-orang yang tidak menghargai keberadaannya.
Dampak dari body shaming yang dialaminya cukup berat bagi Sitha Marino. Ia mengaku sampai merasa tidak mau makan dan melakukan kegiatan lainnya. Tetapi, seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa yang penting baginya adalah menjaga kesehatan tubuh dan bahagia dengan dirinya sendiri.
Saat mengalami bully, Sitha Marino mengungkapkan bahwa sang pacar, Bastian Steel, selalu berusaha menenangkannya. Menurutnya, dukungan dari orang terkasih adalah modal penting dalam menghadapi masalah seperti ini. Bastian Steel, yang memiliki gaya rambut cepak yang membuat banyak orang terpukau, menjadi sosok yang selalu siap menyemangati Sitha Marino.
Sitha Marino ingin menyuarakan kisahnya sebagai bentuk peringatan dan pengingat bahwa setiap individu harus saling menghormati. Ia menjelaskan bahwa setiap orang berhak untuk bahagia dan nyaman dengan penampilan mereka sendiri. Body shaming tidak hanya merugikan korban, tetapi juga mencerminkan ketidakadilan dan kekejaman dalam berinteraksi di dunia maya.
Sebagai seorang public figure, Sitha Marino berharap agar netizen menjadi lebih bijak dan berempati dalam memberikan komentar di media sosial. Ia berpesan kepada semua orang untuk saling mendukung dan menghargai satu sama lain.
“Organizer. Devoted music enthusiast. Pop culture pioneer. Coffee practitioner.”