Gridhot.ID – Batuk dan bersin seolah-olah itu adalah hal yang membuat kita panik di tengah wabah mahkota adalah.
Banyak yang langsung berasumsi batuk menjadi penanda seseorang terekspos COVID-19.
bahkan jika batuk itu sendiri adalah bentuk pertahanan alami tubuh terhadap iritan, seperti lendir, serbuk sari, asap, atau alergen.
Dalam kasus virus mahkota, batuk umumnya dirasakan oleh sebagian besar pasien yang bergejala. Berdasarkan data dari Handling Task Force COVID-19, tercatat 70% pasien bergejala positif batuk.
Bagaimana membedakan batuk karena Covid-19 dan batuk biasa? Karena Covid-19 mengiritasi jaringan paru-paru, batuk menjadi kering dan berkepanjangan. Batuk itu disertai sesak napas dan nyeri otot.
Ketika virus mulai berkembang, jaringan paru-paru terisi dengan cairan, dan Anda mungkin merasa lebih sulit bernapas karena tubuh Anda berjuang untuk mendapatkan cukup oksigen.
Perbedaan antara batuk kering dan batuk basah
Dikutip dari Science Alert, 17 April 2020, batuk basah mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan bagian bawah ke dalam mulut. Bunyi batuk basah ini disebabkan oleh adanya cairan di saluran udara dan bisa disertai dengan suara mengi saat menghirup.
Saluran pernapasan bagian bawah memiliki lebih banyak kelenjar sekretori daripada tenggorokan, itulah sebabnya infeksi saluran pernapasan bagian bawah menyebabkan batuk basah.
Sedangkan batuk kering tidak mengeluarkan dahak. Biasanya dimulai di bagian belakang tenggorokan dan menghasilkan suara yang keras.
Batuk kering tidak membersihkan saluran udara, itulah sebabnya penderita sering menggambarkannya sebagai batuk yang tidak memuaskan.
Dr Ravindra Nallagonda, konsultan senior pengobatan perawatan intensif paru di Rumah Sakit Aster Prime, mengatakan batuk kering terjadi karena peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan.
“Orang bisa merasakan atau mengalami kesemutan atau suara serak di bagian belakang tenggorokan, yang juga bisa memicu refleks batuk,” ujarnya seperti dikutip Times of India pada 1 April 2020.
Batuk kering Yang menandakan seseorang mengidap virus corona adalah:
– Batuk kering terus menerus
– Batuk yang terjadi setidaknya dalam setengah hari.
– Ini tidak terjadi sesekali hanya karena Anda berdehem atau ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan Anda
– Batuk ini baru saja dirasakan korban.
Batuk biasa
Menurut CDC Centers for Disease Control and Prevention), batuk yang terjadi pada penderita influenza seringkali terjadi secara tiba-tiba. Penderita juga akan sembuh dalam waktu yang relatif singkat, yakni kurang dari dua minggu.
Selain itu, batuk yang terjadi pada penderita flu akan disertai dengan pilek dan bersin, sedangkan penderita Covid-19 tidak.
Artinya, seseorang yang menunjukkan batuk disertai pilek dan didahului dengan fase bersin, bisa saja terkena flu biasa, dikutip dari Business Insider, 12 Maret 2020.
Kapan harus khawatir
Jika Anda mengalami batuk kering dan mencurigai adanya infeksi virus corona, Anda harus mewaspadai gejala lain, seperti demam tinggi yang berkepanjangan, hilangnya rasa atau penciuman, sesak napas, dan masalah pencernaan.
Sementara itu, yang bisa Anda lakukan adalah minum obat untuk meredakan batuk Anda. Jika batuk terus berlanjut, Anda bisa menggunakan bantal yang ditinggikan saat Anda tidur. Ini dapat membantu mengurangi dan meredakan iritasi.
Artikel ini telah diterbitkan dalam bentuk Tunai dengan judul Inilah perbedaan antara batuk akibat Covid-19 dan batuk biasa.
video unggulan
KONTEN YANG DIPROMOSIKAN
“Organizer. Devoted music enthusiast. Pop culture pioneer. Coffee practitioner.”