Seorang pembunuh anak-anak yang telah memata-matai korbannya sejak dia dibebaskan dari penjara

East Ache

Penyerang adalah tersangka Memperkosa Dia membunuh DA (28) dan R (9) dan dikatakan telah mengejar korban sejak lama. Penyerang telah melacak korban sejak dia pergi Penjara Beberapa bulan yang lalu.

“Reserse Kriminal S ini melakukan pertamanan setiap hari. Sesampainya di taman penyerang akan melewati rumah korban,” kata Petugas Reserse Kriminal Lptsa Polri Iptu Arek Sukmo Wybo. detikcom, Senin (12/10/2020).

S. dibebaskan dari Penjara Tanjung Gusta Sumatera Utara dan mulai berkebun. Dia dibebaskan setelah 15 tahun di penjara. S. kemudian kembali ke tanah airnya di Ache bagian timur.

Menurut Arere, pelaku sudah mengetahui kondisi rumah korban dan ada rencana jahat yang menetas. Pada Jumat malam, 9/10, S membukakan pintu dan dikabarkan masuk ke rumah korban.

Ia sering melihat DNA korban untuk tujuan jahat (memperkosa DNA). Hanya ada dua korban di dalam rumah tersebut, sehingga ia melihat adanya kesempatan tersebut, sehingga pelaku kejahatan tersebut masuk ke rumah korban.

Menurut Erer, S meraba tubuh NNA dan membuat korban syok. R. Dia juga terbangun ketika masalah muncul dan meminta bantuan untuk ibunya.

Setelah itu R jatuh, R mencoba memukul R lagi, namun ia terdorong dan tangan R. terluka.

S kemudian menikam anak laki-laki tersebut di bagian perut dan dada, dan R meninggal. S kemudian dicurigai membawa SN keluar rumah dan memukuli kepala korban.

“Pelaku memperkosa ibunya saat ibunya setengah sadar,” ujarnya.

ND kemudian dibawa ke hutan dan dilaporkan diperkosa lagi. S. Dia kemudian dipanggil untuk membawa jenazah di sepanjang sungai. DNA korban dugaan pemerkosaan berhasil diselamatkan warga.

Korban AF berhasil diselamatkan pada pukul 06.00 WIB. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, katanya.

READ  KRI Nangala 402 kru kecelakaan tewas dalam kecelakaan

Korban ditangkap pada Minggu (11/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Komponen R ditemukan di sungai sekitar pukul 15.30 WIB. Ada sepuluh luka tusuk, memar di tubuh bocah itu.

(Ags / Isa)

Written By
More from Saddam Javed
Sebuah penelitian di Spanyol menyebutkan bahwa 80 persen pasien COVID-19 mengalami defisiensi vitamin D.
Liputan6.com, Spanyol – Satu studi menemukan lebih dari 80 persen pasien Kovid-19...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *