Sekjen PBB, Antonio Guterres, telah mengirim surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB, Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez, terkait situasi di Gaza. Dalam surat tersebut, Guterres meminta anggota DK PBB untuk mendorong gencatan senjata di Gaza. Guterres mengutip Pasal 99 Piagam PBB untuk mengingatkan tentang pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.
Dalam suratnya, Guterres mengecam serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas di Israel, yang telah menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas, termasuk 33 anak-anak. Guterres juga menyebutkan nasib warga sipil di seluruh Gaza yang menghadapi bahaya besar. Lebih dari 15 ribu orang dilaporkan tewas dalam operasi militer Israel, di mana lebih dari 40 persen di antaranya adalah anak-anak.
Situasi di Gaza semakin memprihatinkan, dengan lebih dari separuh rumah hancur dan 80 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi ke wilayah yang semakin sempit. Lebih dari 1,1 juta orang mencari perlindungan di fasilitas UNRWA di seluruh Gaza. Sistem layanan kesehatan di Gaza juga runtuh, dengan rumah sakit berubah menjadi medan pertempuran.
Guterres menyatakan bahwa operasi kemanusiaan yang berarti tidak mungkin dilakukan dalam situasi saat ini. Ia juga menyoroti bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan yang tidak mencukupi dan menurun sejak jeda kemanusiaan berakhir. Personil kemanusiaan pun mengalami kesulitan akibat kekurangan pasokan, bahan bakar, dan terputusnya komunikasi.
Guterres meminta Dewan Keamanan PBB untuk menyerukan gencatan senjata dan menghindari situasi yang lebih buruk di Gaza. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mendukung surat yang dibuat oleh Guterres ini dan menyatakan pentingnya gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Artikel ini disajikan oleh SAMOSIR News dengan harapan agar keadaan di Gaza segera membaik dan masyarakat dunia dapat membantu korban dan memperjuangkan gencatan senjata yang berkeadilan.
“Organizer. Devoted music enthusiast. Pop culture pioneer. Coffee practitioner.”
