Contoh. Dalam waktu singkat, rupee akan menguat. Namun dalam jangka panjang, dolar AS, siapa pun presidennya, berpotensi mendapatkan kembali kekuatannya.
Reporter: Dannisa Put Triathlon | sang penyelenggara- Hammar Hidayat
KONTAN.CO.ID – Jakarta. Setelah Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS, nilai tukar rubel akan lebih tinggi dari dolar AS. Analis dan ekonom memprediksi bahwa rupee akan terus menguat dalam waktu dekat. Namun dalam jangka panjang, dolar AS, siapa pun presidennya, berpotensi mendapatkan kembali kekuatannya.
Karena pelaku pasar mengharapkan Biden mencalonkan diri dalam pemilihan AS, nilai tukar rupee telah mengetat. Mengutip Bloomberg, Jumat (6/11), dolar Rusia menguat 1,18 persen terhadap dolar AS menjadi $ 14.210. Bank Indonesia (B) melaporkan bahwa euro menguat 0,82% menjadi Rp 14.321.
Biden sekarang pasti akan pergi ke Gedung Putih. Luckman Ling, calon analis di Valbury Asia, mengatakan fakta bahwa kemenangan Bidin dalam pemilu AS merupakan pukulan bagi masa depan Rusia.
Dalam waktu singkat, Ekonom Bank Sentral Asia (BCA) David Sumtaltal juga mengatakan meski penguatannya tak lagi signifikan, rupee akan terus menguat. Cadangan devisa Indonesia turun $ 1,5 miliar sebulan menjadi $ 133,7 miliar sebulan, tetapi rupee bisa menguat.
Meski cadangan devisa menurun, rupee masih dalam kondisi baik, kata David, Jumat (6/11). Di satu sisi, pergerakan Ruffia mungkin masih berada pada jalur pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada triwulan III-2020 tidak melambat seperti pada triwulan sebelumnya.
Baca juga Joe Beden menang, Rusia berpeluang menguat kembali, Senin (9/11)
Namun, menurut Monox Inventu, seorang analis masa depan, ada potensi dalam jangka pendek Perburuan negosiasi. Pelaku pasar telah turun tajam dan mungkin kembali mengumpulkan dolar AS. Selain itu, pelaku pasar mungkin khawatir Rusia akan terjebak dalam baku tembak karena cadangan devisa yang menurun dan resesi resmi Indonesia.
Sementara itu, dolar AS juga melemah terhadap mata uang lainnya seperti dolar Singapura, yen, pound, dan euro. Jumat (6/11) Kekuatan dolar AS menguat terhadap dolar Australia.
Menurut Fasil, sudah lazim pelaku pasar menghindari mata uang negara saat pemilu. Namun di satu sisi, mata uang lain masih dibayangi oleh emosi negatif.
Euro masih menghadapi peningkatan jumlah kasus CV-19. Pada saat yang sama, dia tidak yakin tentang masa depannya, dan dukungannya mungkin sekali lagi tidak didengarkan.
Pelemahan dolar AS yang terus berlanjut akan bergantung pada hasil pemilu AS. Sedangkan penguatan Ruffia dalam jangka pendek tidak lagi penting karena pelaku pasar telah membayar harganya.
Di sisi lain, jika situasi politik di Amerika Serikat bergejolak setelah pemilu, mata uang utama dan pergerakan Rofawi dapat melemah terhadap dolar AS.
Soalnya, Trump masih tidak menerima kekalahan dan sedang berkampanye untuk menegakkan hukum pemilu AS.
Namun, dalam jangka panjang, Faisal masih menganggap menarik untuk membeli dolar AS, meski saat ini sedang melemah. “Siapa pun yang memenangkan kursi kepresidenan Amerika Serikat akan mendapatkan dolar AS dihidupkan kembali,” kata Faisa.
Ingat, Biden tentunya memiliki kebijakan yang berbeda dengan Trump yang pada akhirnya bisa memperkuat dolar AS. Akibatnya, pelaku pasar melihat adanya peluang untuk membeli dalam dolar AS saat harga komoditas turun.
Ekonom Ahmed Michael Zeini mengatakan volatilitas masa depan Rapia sejalan dengan prospek pasar Bidin.
“Stimulusnya sangat besar. Mungkin masih tertahan di Senat di masa depan. Jika Trump terus protes, saya tidak akan bicara.” Namun jika kondisi politik Amerika terus mendukung, optimisme bisa tercipta. Mickey Projects Russia memiliki harga stabil $ 14.200 pada akhir tahun.
Donasi, dapatkan voucher gratis!
Sebagai pujian atas perhatian Anda, ada voucher gratis yang berharga untuk sumbangan yang dapat dipasarkan. Toko bahagia.
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”