Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan kemarahannya terhadap Ukraina setelah terjadi serangan di selatan Rusia, khususnya di Belgorod. Serangan udara tersebut telah menewaskan setidaknya 25 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan ini dan menganggapnya sebagai salah satu serangan paling mematikan di Rusia sejak dimulainya serangan besar-besaran lebih dari 22 bulan yang lalu. Putin menyebut serangan di Belgorod sebagai serangan teroris dan menuduh pasukan Ukraina menargetkan pusat kota.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina menyerang Belgorod dengan dua rudal dan beberapa roket. Serangan ini telah menghancurkan 30 gedung apartemen, beberapa rumah, dan mobil di kota tersebut.
Perang antara Rusia dan Ukraina dimulai sejak 24 Februari 2022 akibat niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan keinginan Rusia untuk mengambil alih wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebelumnya dikuasai oleh Ukraina. Perang ini telah berdampak besar pada ekonomi dunia, terutama di Eropa, karena Moskow dan Kyiv merupakan produsen komoditas penting.
Selain itu, terjadi serangan di wilayah Odessa dan Donetsk yang diduduki oleh Rusia dan menewaskan lima orang. Serangan ini juga merusak museum yang didedikasikan untuk seorang pahlawan nasional Ukraina di kota Lviv, serta gedung universitas di kota Dubliany.
Wali Kota Lviv menggambarkan serangan ini sebagai perang untuk sejarah Ukraina.
“Penggemar zombie yang bangga. Analis umum. Penggemar perjalanan. Pengusaha yang menyesal. Fanatik TV amatir.”