Menurut Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Indonesia, Bambang Suryo Aji, puing-puing itu ditemukan di dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang. Kedua pulau tersebut merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Seribu di lepas Jawa. Portal berita Detikcom menulis bahwa, antara lain, salah satu perosotan mesin itu kemungkinan ditemukan. Puing-puing sekarang akan diperiksa lebih dekat, kata Suryo Aji.
Seorang politikus lokal mengatakan kepada situs berita Kompas.com bahwa nelayan mendengar ledakan di daerah tersebut. “Kami berharap bisa menemukan posisi persis pesawat hari ini, kalau tidak kami tidak bisa melanjutkan pencarian hingga besok pagi,” kata Suryo Aji melihat kegelapan yang semakin turun.
Waktu penerbangan ke Pontianak di provinsi Kalimantan Barat hanya lebih dari satu jam. Seperti yang ditunjukkan data dari layanan internet Swedia Flightradar24, pesawat kehilangan ketinggian lebih dari 3.300 meter hanya dalam satu menit empat menit setelah lepas landas. Jejak itu kemudian tersesat di laut utara pulau utama Jawa.
Boeing disebutkan telah berusia 27 tahun dan dimiliki oleh Sriwijaya Air sejak 2012. Mesin tersebut memiliki delapan kursi di kelas bisnis dan 112 kursi di kelas ekonomi.
Pada 2018, sebuah Boeing 737 Max dari perusahaan Indonesia Lion Air jatuh setelah lepas landas dari Jakarta menuju Pulau Bangka. Semua 189 narapidana tewas. Pada tahun 2014, sebuah Airbus A320 dari maskapai penerbangan bertarif rendah Indonesia AirAsia jatuh di laut dalam perjalanannya dari Surabaya ke Jawa menuju Singapura. Di sini juga, semua 162 orang tewas di pesawat. Dari segi penerbangan, pulau surga di Asia Tenggara ini termasuk salah satu negara paling berbahaya di dunia.
© dpa-infocom, dpa: 210109-99-955355 / 4