Jakarta, CNBC Indonesia – Parlemen Rusia, yang dikenal sebagai Duma, telah mendukung rancangan undang-undang yang menjamin mantan presiden tersebut tidak ada tuntutan pidana.
Ini secara luas diyakini untuk kepentingan Presiden Vladimir Putin saat ini.
Melaporkan dari Berita Euro, Rabu (18/11/2020) RUU ini memungkinkan mereka yang tidak lagi berkuasa dan anggota keluarganya ditangkap, ditangkap, diinterogasi, diinterogasi, atau diinterogasi.
Kekebalan mantan presiden meluas ke tempat tinggal dan kantornya, kendaraannya, komunikasi, dokumen dan kopernya hingga suratnya.
Foto: Vladimir Putin Tin AP / Alexei Nicholsky
|
Setelah undang-undang disahkan, Duma menyerahkan draf tersebut ke majelis tinggi. Mengingat fakta bahwa Putin mengendalikan keduanya, kecil kemungkinan akan ada oposisi dari majelis tinggi.
Presiden berkata: “Jika Anda melakukan makar atau kejahatan berat lainnya dan kasus ini didukung oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi dan didukung oleh dua pertiga dari Duma Negara dan jumlah senator yang sama dari House of Federation, RUU ini tidak akan berlaku.
Ini adalah serangkaian amandemen yang diumumkan Juli lalu. Menurut amandemen tersebut, Putin akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi setelah masa jabatannya berakhir pada 2024.
Menurut beberapa analis, undang-undang tersebut akan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan kepresidenan Rusia.
Sementara itu, Sejauh ini, lebih dari 80 persen kepercayaan Putin pada Putin telah jatuh pada 2019, setelah lebih dari 80 persen. Partai-partai oposisi telah menyatakan mereka tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan sela, tetapi Putin diperkirakan akan mundur akhir bulan ini.
(Web)
“Komunikator. Pengusaha. Penggemar makanan yang sangat rendah hati. Ninja perjalanan. Penggemar bir seumur hidup.”