Memuat …
Ia menjelaskan bahwa ide awal penelitian tersebut berasal dari pemulihan darurat kumbang badak. Temuan ini berlaku untuk tipe desain MAV baru.
Baca juga: NASA siap membeli batu dari bulan dengan harga Rp 13.900
Dengan merujuk ke halaman TechplopPara peneliti menemukan bahwa kumbang itu memiliki sirip yang berat seperti cangkang dan sayap terbang. Kumbang bisa tetap bertahan bahkan setelah bertabrakan dengan benda lain saat terbang.
Dalam studi tersebut, para peneliti menerapkan keterampilan ini pada desain MAV baru. Bahkan setelah konflik, kumbang mencoba memahami cara terbang.
Para peneliti telah mampu menangkap perilaku terbang banyak kumbang badak dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi. Menurut video tersebut, sayap sayap kumbang dibentuk sehingga bisa terbang setelah tabrakan.
Untuk mengetahui lebih lanjut, para peneliti menggambarkan sayap kumbang sebagai struktur origami berbentuk istirahat. Sayap telah diperlihatkan hanya untuk memberi kesan proporsional.
Dengan fitur ini, setiap sayap otomatis terkunci pada tempatnya. Selama konflik, mereka memperhatikan bahwa struktur origami dapat digulung sebagian dan tampak seperti peredam kejut. Setelah tumbukan, sayap secara otomatis kembali ke bentuk semula dan memungkinkan kumbang kembali terbang setelah tumbukan.
Baca juga: Inilah biang keladi perampasan tanah Amels di Jawa Tengah setiap tahun
Para peneliti juga menemukan bahwa dalam beberapa kasus, kumbang bertabrakan dengan benda tetap, seperti tiang. Kumbang menggunakan kedua kaki dan sayapnya untuk memperbaiki dirinya sendiri sebelum bisa terbang.
Pan dan Park telah menerapkan temuan ini pada desain IMV baru yang memungkinkan mereka mempertahankan penerbangan bahkan setelah bertabrakan dengan seseorang atau sesuatu yang lain. Mereka merasa desain baru lebih tangguh daripada desain sebelumnya.
(Kipas)
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”