Para peneliti menemukan Planet Lavan dalam angin paling spektakuler

Planet lava memiliki atmosfer batuan tipis yang menguap.

REPUBLIKA.CO.ID, New York – ID Ilmuwan Planet Lava Ini memiliki lapisan tipis udara segar. Sebuah organisasi asing bernama K2-141b terletak di sebelah bintang.

Planet, yang pertama kali ditemukan pada 2017, menutupi setengah permukaan bumi, tetapi tetap sangat dekat dengan bintang-bintangnya. Bintangnya lebih kecil dari matahari.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar dua pertiga permukaan bumi terpapar matahari. Bagian planet ini mungkin sebagian tertutup oleh Laut Vava, dan sebagian mungkin dialihkan ke laut.

“Semua planet berbatu, termasuk bumi, mulai membentuk seperti planet, tetapi mendingin dengan cepat,” kata Nicholas Cowan, astronom Kanada. Kelas, Jumat (6/11).

“Planet Lava memberi kita wawasan yang luar biasa tentang tahapan evolusi planet,” kata rekan penulis studi Cowan.

Para ilmuwan di balik penelitian baru ini ingin memahami seperti apa planet hangat itu dan bagaimana pengamat bumi melihatnya. K2-141b, dipelajari oleh NASA Kepler Space Telescope dan Space Telescope, adalah target yang menarik.

Atmosfer di planet ini luar biasa. Para ilmuwan yakin bahwa James Web Space Telescope milik NASA, yang akan diluncurkan tahun depan, akan dapat menganalisis atmosfer planet tersebut.

Para peneliti telah memulai penelitian sebelumnya tentang K2-141b. Kerak bumi hampir sama dengan kerak bumi, sehingga kerak tersebut mungkin terlihat seperti silika murni.

Para ilmuwan kemudian menemukan permukaannya. Proyek tersebut memperhitungkan kerumitan seperti kedekatan bintang-bintang dengan planet dan fakta bahwa hal itu dapat menerangi lebih dari setengah permukaan planet di bawah sinar matahari.

Cahaya dan panas yang terus-menerus menunjukkan bahwa planet ini memiliki lautan sedalam sepuluh octa. Para peneliti kemudian menggunakan tiga energi utama untuk memodelkan atmosfer, yang semuanya berada di cangkang planet berbatu.

READ  Audi: A4 elektrik akan tiba pada 2024

Ilmuwan memperkirakan bahwa kecepatan angin lebih dari 1,75 km per detik jauh lebih cepat daripada kecepatan suara di Bumi. Studi ini akan diterbitkan dalam jurnal edisi 3 November Royal Astronomical Society.

Written By
More from Hulwi Zafar
Gerhana Bulan Penumbra 24-25 Maret 2024 di Bulan Ramadhan, Apakah Sunnah Sholat Khusuf? – Liputan6.com
Gerhana Bulan Penumbra pada 24-25 Maret 2024 Tidak Melintasi Indonesia Gerhana bulan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *