Para ahli mengatakan vaksin sangat bermanfaat bagi masyarakat

Jakarta, iNews.id – Masyarakat tidak perlu takut melakukannya Vaksinasi. Pasalnya, vaksin tersebut sudah dikenal di seluruh dunia sejak abad ke-18 dan terbukti efektif melindungi manusia dari berbagai penyakit.

Pencegahan penyebaran vaksin di Indonesia pada tahun 1980-an merupakan salah satu contoh keberhasilan vaksin.

Jangan takut dengan vaksinnya, karena kualitasnya tetap terjaga dan tentunya dari registrasi hingga pembuatannya. Ia juga dilindungi oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan, nyatanya penerapannya di Indonesia juga dilindungi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPM). )

Dia membuat pernyataan saat berpidato di diskusi panel tentang “Vaksin Lindungi Diri Anda, Lindungi Negara Anda” di Komite Medis Pusat Media. Kovid-19 Dan akan disiarkan di Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan saluran FM9 9-nya pada Kamis (1/10/2020).

Vaksin tersedia untuk penyakit cacar, polio, tuberkulosis, pneumonia, tetanus, campak, campak, hepatitis B, difteri, Japanese ensefalitis, pertusis, dan yang terbaru kanker serviks. Berhasil menghilangkan tetanus ibu dan bayi baru lahir pada tahun 2016. Ada juga penyakit ibu dan bayi.

Pengembangan vaksin tidak akan pernah berhenti, kata dia seraya menambahkan perlu dukungan semua pihak agar mereka yang divaksinasi mendapatkan haknya dan mendapat vaksinasi.Tujuannya agar terhindar dari penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi.

Untuk mengontrol pasokan vaksin, pemerintah memberlakukan undang-undang no. Sesuai dengan Pencegahan Penyakit Imunisasi, Konvensi 2009 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Dengan Permens No. 2017 Pemerintah menyediakan semua logistik yang terkait dengan vaksin, termasuk vaksin, jarum suntik, kotak pengaman dan lain sebagainya.

Secara khusus, pemerintah telah mengembangkan peta jalan untuk vaksin Coviv-19 yang masih tersedia tepat waktu.

Pemerintah sempat melakukan diplomasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam penyediaan vaksin. Sedangkan pengembangan vaksin merah putih akan dilakukan untuk produksi dalam negeri dalam jangka panjang, ujarnya.

READ  Gerhana bulan Pennbrabra Bagaimana situasi Laut Indonesia pada 30 November?

Terkait imunisasi terhadap anak, Dr. Hartono Gunadi, Humas dan Safety Officer Persatuan Dokter Anak Indonesia, mengatakan: . Orang tua perlu waspada, mendapatkan vaksinasi, dan memiliki pandangan positif tentang vaksin.

Salah satu kesalahpahaman tersebut adalah demam yang terjadi setelah anak yang sehat divaksinasi. Oleh karena itu, ada dugaan bahwa vaksin tersebut berbahaya. Faktanya, hanya sekitar 100 persen anak yang divaksinasi menderita sengatan panas.

“Karena efek sampingnya yang ringan dan sementara, bayi bisa lebih mudah diobati dibandingkan sistem kekebalannya,” kata Hartono.

Misalnya, jika tidak diberikan vaksin pentavalent, anak bisa terkena difteri, tetanus, dan batuk selama 100 hari, termasuk pneumonia, penyebab kematian balita.

Efek samping vaksin atau kejadian pasca imunisasi (KIPI) dapat dibagi menjadi dua. Ada KIPI umum atau sistemik, seperti demam, kehilangan nafsu makan, lemas atau menjerit. Itu hanya sementara dan menghilang dalam satu atau dua hari. Lalu ada KIPI lokal lainnya, seperti gejala suntik yang bisa hilang dalam beberapa hari, menimbulkan luka, bengkak atau kemerahan. Ia meminta agar para orang tua tidak panik dan tidak takut akan vaksin.

“Indonesia telah melaksanakan program imunisasi selama lebih dari 30 tahun,” kata Rizki Ika Siafferi, Spesialis Komunikasi UNICEF Indonesia. Vaksinasi adalah cara terpanjang dan paling terbukti untuk menyelamatkan jutaan anak dari kematian, penyakit, dan kecacatan.

Menurut Rizky, banyak tantangan dalam memvaksinasi masyarakat. Ada masyarakat yang belum mengetahui pentingnya vaksinasi. Lalu masih banyak rumor atau rumor yang berkaitan dengan vaksin tersebut.

“Pemerintah bekerja sama dengan UNICEF dan instansi lain berupaya memulihkan berbagai misinformasi dan misinformasi terkait vaksin,” kata Rizky. (CM)

Editor: Tut Oktaviani

Written By
More from Saddam Javed
Indonesia – Laba bisnis meningkat di bulan Juli
Ekonom tim UOB, Enrico Tanuididjaja, Harris Handy dan Yari Mayeseti, menilai keseimbangan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *