Anak-Anak yang Lebih Cepat Mempelajari Bahasa Baru Kemungkinan memiliki Sinkronisasi Otak Tinggi
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa anak lebih cepat dalam mempelajari bahasa baru, dan hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuan mereka dalam memahami irama bahasa asing. Menurut peneliti Mila Vulchanova, struktur dan fungsi otak memainkan peran penting dalam kemampuan ini. Orang yang memiliki tingkat sinkronisasi otak yang tinggi cenderung lebih pandai dalam menyinkronkan irama bicara bahasa asing.
Studi tersebut dilaporkan dalam jurnal Communications Psychology, yang menekankan bahwa otak manusia adalah mekanisme kompleks dan rumit. Para peneliti menggunakan tes Speech-to-Speech Synchronization (SSS) untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menyinkronkan ucapan dengan sinyal ucapan eksternal. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan tingkat sinkronisasi tinggi juga lebih mampu mempelajari bunyi kata-kata baru, serta memiliki hubungan kuat antara kemampuan sinkronisasi dan sinkronisasi sinyal otak-ke-bahasa.
Kemampuan mempelajari kata-kata baru ternyata bergantung pada komunikasi yang efisien antara area temporal dan frontal di otak. Fasikulus arkuata di otak juga memiliki peran penting dalam proses pembelajaran bahasa, dimana orang dengan sinkronisasi tinggi umumnya memiliki fasikulus arkuata yang lebih besar di belahan otak kiri. Studi ini melibatkan penutur bahasa Inggris, Jerman, Spanyol, Mandarin, dan mendapat hasil yang relevan untuk bahasa Skandinavia.
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah mencari tahu apakah kemampuan sinkronisasi ini bawaan atau dipengaruhi oleh faktor lain. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan baru dalam memahami kemampuan otak manusia dalam mempelajari bahasa baru.