TEHERAN, KOMPAS.com – satu Atlet Game Paralimpiade Iran Diancam untuk ditemukan Hukuman mati, Setelah mengkritik Mesjid Itu bisa dibuka sekaligus Kovid-19, Tapi Jim Tutup.
Reza Tabrizi, peraih medali perak di Paralimpiade Selandia Baru pada 2011, menyebut akun Instagram-nya “munafik”.
Mereka mengeluh bahwa sasana di Masyhad ditutup selama wabah itu. Di sisi lain, makam Imam Reza masih bisa dikunjungi jemaah haji.
Baca juga: Perang saudara berakhir dengan kematian pegawai negeri
Mesias Mesianik Iran Aljinjad telah menyatakan bahwa atlet yang saat ini menggunakan kursi roda menghadapi hukuman mati.
Alinjad tweeted ketika militan menyeret Tagay Tabrizin ke mobil polisi
Seperti yang disebutkan dalam video terpisah Pesan harian Pada Selasa (10/11/2020), seseorang menurunkan papan di depan gym.
Kepala milisi Basij, yang menuntut pembunuhan pendeta lokal Mortaza Mustzader Tabrizi, mengatakan di Instagram bahwa atlet tersebut harus beruntung dan masih di penjara.
Tabrizi telah membuat ancaman dalam pikirannya dan berpikir dia bisa melakukan apa saja di Iran.
“Alhamdulillah, yang sekarang di penjara,” kata Mustafa. Segera setelah berkomentar, Tabrizi meminta maaf.
Baca juga: Maafkan Trump atas hukuman mati bagi mereka yang membunuh pegawai pemerintah
Dia mengatakan dia meminta maaf kepada keluarga dan pengagumnya, terutama kepada orang-orang suci yang mencintai negara.
Di Timur Tengah, saingan Arab Saudi dan Israel masih membuka masjid meskipun distribusi CV-19 relatif tinggi.
Pekan lalu, pejabat kesehatan setempat melaporkan 458 kematian dalam satu hari.
Baca juga: Navid Afkar, seorang pejuang muda di Iran, tewas dalam unjuk rasa protes
Dilaporkan Telegrap, Tabrizi dituduh “bekerja sama” dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyebarkan kebencian terhadap umat beragama.
Macron sendiri terlibat dalam kontroversi dengan umat Islam atas penolakannya untuk mengkritik keranjang Nabi Muhammad di Charlie Hebdo.
Macron kemudian menyatakan perang terhadap separatis Islam dan kemudian memicu kemarahan.
“Komunikator. Pengusaha. Penggemar makanan yang sangat rendah hati. Ninja perjalanan. Penggemar bir seumur hidup.”