Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengklarifikasi kontrak pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong hanya sampai Juni 2024. Pernyataan ini dilontarkan menyusul adanya informasi yang menyebut bahwa Shin Tae-yong telah mendapatkan kontrak baru dengan durasi tiga tahun.
Namun, ternyata faktanya Shin Tae-yong belum mencapai kesepakatan mengenai kontrak baru dengan PSSI di Timnas Indonesia. Meskipun telah mencapai sejumlah pencapaian positif sejak menangani Timnas Indonesia, seperti meloloskan tiga kelompok umur ke putaran final Piala Asia dan meningkatkan peringkat Indonesia di daftar ranking FIFA.
Sebelum kedatangan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berada di peringkat ke-177 dunia, namun setelah pelatih asal Korea Selatan ini bergabung, peringkat Garuda meroket ke urutan 147 per September 2023. Peningkatan prestasi ini menjadi bukti bahwa Shin Tae-yong mampu membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia.
Namun, belum adanya kesepakatan kontrak baru membuat masa depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia menjadi tidak pasti. Erick Thohir menegaskan bahwa kontrak pelatih asal Korea Selatan ini hanya berlaku hingga Juni 2024. Hal ini tentunya akan menjadi perhatian para penggemar sepak bola Tanah Air yang berharap agar Shin Tae-yong dapat terus melanjutkan kiprahnya membangun Timnas Indonesia.
PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia tentunya memiliki pertimbangan dan strategi tersendiri dalam mengambil keputusan terkait kontrak pelatih Timnas Indonesia. Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai langkah yang akan diambil oleh PSSI dalam memastikan masa depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Para pengamat sepak bola nasional dan masyarakat Indonesia pun menjadi penantian untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait kontrak pelatih Timnas Indonesia. Bagaimanapun, masa depan Shin Tae-yong akan memberikan dampak signifikan bagi perkembangan sepak bola Indonesia ke depannya. Semoga kejelasan segera tercapai sehingga pencapaian positif yang sudah diraih oleh Shin Tae-yong dapat terus berlanjut dan membawa prestasi bagi Timnas Indonesia.
“Fanatik web yang bangga. Mediaholic sosial. Praktisi makanan. Teman binatang di mana-mana.”