Jakarta, Kompas dot com – Pusat Reformasi Ekonomi ( Inti) Diperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia pada 2021 akan bergantung pada level tersebut Konsumsi Komunitas kelas Medium Karena terserah, Kelompok Komunitas ini berpotensi untuk bertahan hidup di tengah wabah penyakit.
Sementara itu, Pada 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di antara 3,0 persen hingga 6,0 persen.
Dalam keterangan resminya, Minggu (22/11/2020), ia mengatakan, “Pemulihan ekonomi di tahun 2021 akan bergantung pada kembalinya tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi.
Tingkat kepercayaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama penurunan prevalensi dan kematian wabah Covi-19, adaptasi masyarakat terhadap epidemi, dan proses vaksinasi.
Baca juga: Sri Mulini: Tidak ada pemulihan ekonomi sampai semua negara divaksinasi
Peningkatan kepercayaan diri ini akan mendorong peningkatan pengeluaran barang dan jasa selama tahun 2020.Bahan tahan lama) Dan konsumsi Hiburan.
Tahun ini sungguh Konsumsi publik Dibatasi menengah ke atas. “Konsumsi individu yang merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia semakin mengalami tekanan akibat wabah penyakit,” ujarnya.
Konsumsi pribadi turun masing-masing sebesar 5,5 persen dan 4 persen, pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2020.
Penurunan yang sangat dalam terjadi pada konsumsi terkait HiburanMereka adalah sektor pengangkutan dan penyimpanan serta sektor tempat tinggal dan makanan dan minuman.
Dalam tiga kuartal pertama tahun ini, kedua sektor tersebut masing-masing naik 15,6 persen dan 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penyebab utama penurunan konsumsi oleh semua kelompok pendapatan adalah kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan sosial. Selain itu, perilaku masyarakat khususnya pada kelas menengah ke atas didorong untuk mengurangi aktivitas ekonomi guna mencegah penyebaran CV-19.
” Kelompok Pendapatan menengah ke atas yang menyumbang 82 persen dari total penduduk menunjukkan kecenderungan untuk membalikkan pengeluarannya, katanya.
Contoh keterlambatan masyarakat kelas menengah dalam perilaku pembelian dapat dilihat dari meningkatnya penggunaan DPK di perbankan.
Sementara itu, kelompok berpenghasilan rendah mengalami penurunan daya beli, serupa dengan apa yang hilang atau hilang selama epidemi. Ini Antara Februari dan Agustus 2020, 2,56 juta orang berhenti dari pekerjaan mereka karena CVD-19.
Meskipun, tentu saja, tekanan terhadap konsumsi kelompok berpenghasilan rendah telah terbantu oleh bantuan sosial pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PNP), baik dalam hal transfer komoditas, uang tunai, maupun subsidi.
“Oleh karena itu, kepercayaan kelas menengah ke atas menjadi kunci pertumbuhan konsumen di tahun 2021,” kata Cor.
Baca juga: Menteri Teten: UMKM Produsen Digital Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”