Hujan deras yang melanda New York baru-baru ini menyebabkan banjir parah di berbagai daerah. Banjir tersebut bahkan menyebabkan lumpuhnya sistem kereta bawah tanah di kota tersebut.
Dampak banjir juga terasa di Bandara LaGuardia, dimana terminal harus ditutup akibat rendaman air. Wali Kota New York, Eric Adams, mengimbau warganya untuk tetap di rumah dan mencari tempat yang aman. Beberapa jalan dan stasiun kereta bawah tanah juga ditutup akibat banjir ini.
Para pemilik toko lokal berupaya melindungi barang dagangan mereka dari air banjir yang menjebak. Selain itu, sejumlah rute kereta bawah tanah di wilayah Brooklyn juga terkena dampak banjir ini.
Situasi banjir yang tak terkendali ini menimbulkan kekesalan bagi beberapa warga, termasuk seorang sopir taksi asal Mesir yang mengkritik pejabat New York karena ketidakmampuan mereka dalam mengatasi banjir ini.
Untuk mengatasi situasi darurat ini, keadaan darurat pun diberlakukan di New York. Ruang bawah tanah, sekolah, dan kereta bawah tanah tidak bisa menghindar dari genangan air.
Tugas berat jatuh kepada petugas darurat yang harus melakukan evakuasi bagi warga yang terjebak di mobil dan ruang bawah tanah yang tergenang air. Upaya penyelamatan ini sangat penting mengingat cuaca yang tak menentu dan risiko yang dihadapi oleh orang-orang yang terperangkap di dalam genangan air tersebut.
Banjir parah ini menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah New York. Sistem pengelolaan banjir harus ditingkatkan agar risiko kerugian dapat dikurangi di masa mendatang.
“Organizer. Devoted music enthusiast. Pop culture pioneer. Coffee practitioner.”