Apa sebenarnya yang terjadi pada Sabtu sore ketika Boeing 737-500 milik perusahaan Indonesia Sriwijaya Air menghilang dari radar sesaat setelah lepas landas?
Nasib pesawat dan 62 orang di dalamnya sekarang dapat diklarifikasi secepat mungkin, karena tim pencari telah menemukan perekam penerbangan di laut, seperti yang diumumkan oleh panglima militer negara itu pada hari Minggu.
Tim pencari di atas kapal pengintai militer telah berhasil menemukan puing-puing dan bagian tubuh pada hari Minggu dan mengambil sinyal kotak hitam di dua titik lepas pantai Indonesia. Informasi unit memori sekarang harus dibaca untuk dapat mengklarifikasi penyebab crash.
Bos maskapai penerbangan Jefferson Irwin Jauwena mengatakan pada hari Sabtu bahwa pesawat terlambat 30 menit karena hujan lebat. Waktu penerbangan ke Pontianak umumnya kurang dari 90 menit.
Pesawat penumpang maskapai penerbangan bertarif rendah itu sedang dalam perjalanan ke Pontianak di pulau Kalimantan pada Sabtu pagi ketika hilang dari radar hanya empat menit setelah lepas landas dari ibu kota Jakarta. Setelah itu, nasib mesin tersebut awalnya tidak pasti. Sementara itu, kerabat penumpang dan awak pesawat duduk di bandara – menangis, berdoa, dan menunggu kabar.
Tidak ada harapan untuk selamat
Pada Ahad, tim pencari sudah menemukan banyak puing di Laut Jawa. Bagian tubuh dan barang pribadi penumpang juga ditemukan. Kemungkinan kecil akan ada yang selamat. Tim penyelamat beraksi di daerah bencana di lepas pantai Jawa. Para prajurit mencari dengan kapal dan helikopter.
▶ ︎ Seperti yang ditunjukkan oleh data dari layanan internet Swedia Flightradar24, pesawat telah kehilangan ketinggian lebih dari 3.300 meter dalam satu menit sekitar empat menit setelah lepas landas. Lalu dia menghilang. Para nelayan itu melaporkan mendengar ledakan. Puing pertama kemudian ditemukan di antara pulau Pulau Laki dan Pulau Lancang.