Kakeknya memukuli istrinya dengan kursi kayu.
SuaraKalbar.id – Kakek dan Kakek bertempur di jalanan sampai mati. Fenomena ini tersebar luas di media sosial. Publik mengkritik keras insiden tersebut. Siapa yang Anda kritik?
Itu terjadi ketika pasangan sedang mengemudi dan mengalami kecelakaan kecil. Mobil kakek mereka menabrak mobil lain.
Kemudian kakeknya ingin melarikan diri, tetapi istrinya menangkapnya. Pertarungan Kematian terjadi.
What’s on Wibo Kerusuhan yang menewaskan laporan itu terjadi di China pada Sabtu (31 Oktober 2020).
Dalam video tersebut, pria tersebut terlihat memukuli istrinya di sebuah rumah kayu.
Sedangkan menurut saksi, lelaki tua itu menyerang istrinya dengan batu bata dan garpu.
Suaminya meninggal di tempat kejadian, dan suaminya sekarang dalam tahanan polisi.
Alih-alih menghentikan kerusuhan, sejumlah pengguna internet justru menyayangkan kehadiran rekaman video tersebut.
Kritik terhadap video tersebut telah beredar luas di media sosial Tiongkok, serta di media sosial.
Menurut laporan media setempat, pria tersebut memukuli istrinya tetapi ada banyak orang yang tidak berusaha menyelamatkan mereka ketika polisi datang.
Saya kaget dan marah dengan ketidaktahuan warga. Bagaimana mereka melipat tangan dan berdiri di sana? Seorang pengguna Webo menulis di media sosial Tiongkok.
Mengapa penting untuk merekam peristiwa ini daripada mengambil tindakan? Ada lagi.
Yang terjadi di China adalah masyarakat di China sering memilih diam dan itu bukan masalah mereka.
Menurut sebuah laporan di The Street Times, ada kepercayaan yang tersebar luas di China bahwa ketika jaringan melakukan intervensi untuk membantu orang-orang dengan berbagai masalah, mereka mungkin dalam masalah dan harus membayar tagihan rumah sakit.
Insiden itu juga menyoroti kekerasan dalam rumah tangga yang sering terabaikan di Tiongkok.
Cina Pada 2015, dia memberlakukan undang-undang khusus yang mengkriminalisasi kekerasan dalam rumah tangga.
Pada saat undang-undang dikeluarkan, Federasi Wanita Seluruh China memperkirakan bahwa satu dari empat wanita di China telah mengalami pelecehan seksual selama pernikahan mereka.
Para pejabat mengatakan ada antara 40.000 dan 50.000 pengaduan kekerasan dalam rumah tangga di China setiap tahun.
“Komunikator. Pengusaha. Penggemar makanan yang sangat rendah hati. Ninja perjalanan. Penggemar bir seumur hidup.”