Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan ekonomi Indonesia Ia berharap bisa tumbuh 5 persen pada 2021. Salah satu sektor yang didorong untuk mencapai tujuan tersebut adalah sektor real estate.
Menurut Andin Hadiyant, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, pemerintah menilai sektor ini sangat strategis dan akan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, sektor ini menjadi perhatian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Karena sektor aset begitu strategis, maka mencakup berbagai dimensi, tidak hanya dimensi ekonomi tetapi juga dimensi sosial, keuangan dan fiskal. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi Ke belakang [kekurangan] Sebagai rumah nasional, maka akan semakin banyak rumah yang tersedia untuk umum, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Andy pada Senin (14/12/2020) bertepatan dengan HUT ke-44 KPR BTN.
Ia mengatakan MBR mendapat intervensi langsung dari pemerintah. Intervensi pemerintah mencakup sejumlah masalah, termasuk insentif Sisi penawaran Atau dengan mencari perumahan, meningkatkan akses keuangan, perumahan yang terjangkau dan program yang berkelanjutan
Untuk itu, Kementerian Keuangan telah memasukkan subsidi suku bunga (SSB), SBUM, Bantuan Keuangan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), BSP, Dana Penugasan Khusus. Memberikan sejumlah insentif keuangan dan alokasi anggaran (DAKF) serta dana transfer untuk lembaga keuangan.
Dia menjelaskan secara rinci, Pada tahun 2020, pemerintah memberikan pendanaan tidak langsung Housing Finance Fluid Institute (Balik) Rp 9 triliun, SBUM Rp 600 miliar dan SB Rp 3,87 triliun.
Sedangkan untuk Pembiayaan Perumahan Sekunder BUMN (PNN), PT SMF Rp1,75 triliun, PN (Dana Pemulihan Ekonomi Nasional) Rp1,3 triliun dan DAKF Rp1,42 triliun.
Kemudian pada tahun 2021 alokasinya akan meningkat yaitu dana bergulir FLPP menjadi RP 16,62 triliun, dari SBUM menjadi Rp. 630 milyar dan dari SSB menjadi RP. 5,97 triliun. Sedangkan PMN sebesar Rs 2,25 triliun untuk SMF dan RK 1 triliun untuk DAKF
“Nilai dukungan pemerintah semakin meningkat setiap tahun,” kata Andy.
Ia berharap dengan dukungan pemerintah, beberapa pelaku real estate bisa berakselerasi. Perbankan, khususnya, dapat berperan dalam transfer dana pemerintah baik ke anggaran subsidi maupun Dana Pen, yang sudah diberlakukan sejak Juni lalu.
Sementara itu, Presiden PTT Bank Tabangan Negara (PERSON) Pabhala Nguraha Mansoururi menyambut baik dukungan dari pemerintah / sektor properti. Berkat dukungan pemerintah, sektor properti mampu tumbuh positif bahkan di tengah wabah.
“Tidak semua sektor terkena dampak epidemi. Salah satu sektor dengan kinerja terbaik adalah sektor real estat. Itu tumbuh 2% pada kuartal ketiga,” kata Pahala.
Di tengah pandemi, Bank BTN memfasilitasi dukungan pemerintah, seperti Penyaluran Dana Pen dan Dana Subsidi Perumahan.
“Pemerintah menginvestasikan sekitar $ 10 triliun di BTN. Ini untuk mendorong sektor perbankan, khususnya sektor perumahan. Hingga November 2020, bank telah berhasil merealisasikan BTN RP 25,6 triliun dengan target mencapai $ 30 triliun. KPR.
Untuk masa depan, mantan P.T. Mantan Presiden GIAA, GIAA Pertanyaan, Tapi juga satu sisi Pasokan.
BTN akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya dengan menciptakan produk KPR.
Pahala meyakini bahwa paket stimulus pemerintah pada 2021 diharapkan dapat mengakselerasi bahkan sektor real estate karena perekonomian diperkirakan akan membaik.
“Sektor real estate berpotensi untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional karena akan berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan nilai PDB,” kata Pahala.
(Tas)
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”