Atami – Tanah longsor terjadi di kota pesisir Jepang Atami pada hari Sabtu. Sedikitnya dua orang tewas dan sekitar 20 lainnya hilang. Sebelumnya, terjadi hujan lebat selama berhari-hari.
Pihak berwenang di Prefektur Shizuoka di tengah negara itu mengatakan beberapa rumah hancur oleh tanah longsor pada hari Sabtu. Lebih dari 2.800 rumah di wilayah itu tanpa listrik. Tentara seharusnya membantu menemukan yang hilang.
Tayangan televisi menunjukkan bagaimana longsoran lumpur dan puing-puing mengubur beberapa rumah di Atami. “Saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor turun saat penyelamat meminta orang untuk mengungsi,” kata direktur sebuah kuil kepada penyiar publik NHK. Dia melarikan diri ke daerah yang lebih tinggi. Ketika dia kembali, rumah dan mobil di depan kuil sudah tidak ada.
Menurut media Jepang, Perdana Menteri Yoshihide Suga akan bertemu dengan para menteri pada sore hari untuk membahas bencana dan kerusakan lain yang disebabkan oleh hujan lebat.
Banjir dan tanah longsor sering terjadi selama musim hujan di Jepang. Para ahli percaya perubahan iklim memperburuk fenomena ini karena atmosfer yang lebih hangat menyimpan lebih banyak air, yang pada gilirannya menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi.
Resor tepi laut Atami terletak sekitar seratus kilometer barat daya Tokyo. Karena hujan lebat, lalu lintas kereta api di wilayah tersebut harus dihentikan sebagian. Itu juga mempengaruhi kereta peluru Shinkansen, yang untuk sementara tidak dapat melakukan perjalanan di rute antara Tokyo dan Osaka.
“Komunikator. Pengusaha. Penggemar makanan yang sangat rendah hati. Ninja perjalanan. Penggemar bir seumur hidup.”