Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata dengan Hamas setelah negosiasi yang dilakukan di Paris dengan Qatari dan Mesir sebagai penengah. Delegasi dari Israel dan Palestina berjanji untuk mempelajari proposal tersebut dan melakukan negosiasi lebih lanjut.
Pada Kamis malam, kesepakatan tampaknya telah tercapai dan Hamas memberikan tanggapan positif atas proposal tersebut. Gencatan senjata yang diusulkan akan dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama dari gencatan senjata ini akan menghentikan pertempuran selama 40 hari, dengan Hamas setuju untuk melepaskan tawanan sipil yang mereka tahan. Selain itu, pengiriman makanan dan obat-obatan ke Gaza juga akan dilanjutkan selama periode gencatan senjata ini.
Tahap kedua akan melibatkan pembicaraan lebih lanjut antara Israel dan Palestina, dengan tujuan mencapai kesepakatan jangka panjang yang dapat mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Bantuan internasional juga diharapkan untuk memfasilitasi proses tersebut.
Tahap terakhir nantinya akan mencakup langkah-langkah pembangunan dan pemulihan di Gaza, yang telah menderita kerusakan yang parah akibat konflik. Langkah-langkah ini akan meliputi pemulihan infrastruktur, perbaikan rumah-rumah yang rusak, dan memberikan bantuan untuk penduduk yang terdampak.
Proposal gencatan senjata ini merupakan langkah positif dalam mencari solusi bagi kedua belah pihak yang telah lama terlibat dalam konflik tersebut. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, diharapkan bahwa kedua pihak dapat terus berkomitmen untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Saat ini, masyarakat internasional menyambut baik berita ini dan berharap agar kesepakatan gencatan senjata ini dapat bertahan dan membawa kedamaian bagi rakyat di wilayah tersebut.
“Fanatik web yang bangga. Mediaholic sosial. Praktisi makanan. Teman binatang di mana-mana.”