Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menuduh Iran terlibat dalam serangan oleh milisi Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. AS mengklaim memiliki informasi intelijen yang mengindikasikan keterlibatan Iran dalam serangan tersebut, termasuk dukungan berupa senjata dan intelijen taktis.
Juru Bicara Keamanan Nasional AS, dalam pernyataannya, menyatakan bahwa Iran terlibat dalam perencanaan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Salah satu bukti yang diungkapkan adalah adanya kesamaan fitur antara drone KAS-04 milik Iran dan drone yang digunakan oleh milisi Houthi, serta rudal yang dimiliki baik oleh Iran maupun Houthi.
Milisi Houthi telah melakukan puluhan serangan menggunakan drone dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah, terutama yang memiliki keterkaitan dengan Israel. Serangan ini dianggap sebagai dukungan dari Houthi terhadap rakyat Palestina yang sedang menghadapi serangan dari Israel.
Menyikapi serangan ini, AS membentuk sebuah koalisi yang terdiri dari 10 negara di wilayah Laut Merah, dengan tujuan untuk mencegah serangan serupa yang dilakukan oleh Houthi. Koalisi ini bertujuan melindungi kapal-kapal yang melintasi perairan Laut Merah dari serangan milisi tersebut.
AS telah lama menjadi kritikus utama Iran dan terus menekankan keterlibatan Iran dalam konflik di Timur Tengah, termasuk dukungan Iran terhadap kelompok milisi seperti Houthi. Melalui pernyataan dan bukti-bukti yang mereka miliki, AS berusaha memperoleh dukungan internasional untuk mengecam keterlibatan Iran dalam serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Berita ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama karena melibatkan Iran dan konflik di Timur Tengah yang telah berdampak luas. Diharapkan bahwa dengan adanya koalisi internasional yang terdiri dari 10 negara di Laut Merah, serangan-serangan oleh milisi Houthi dapat dicegah dan situasi di kawasan tersebut dapat menjadi lebih stabil.