TEMPO.CO, Jakarta Resiko infeksi virus Lebih mudah pada masa pancaroba, yaitu musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. Ini karena suhu dingin di musim ini cenderung lembab atau rendah kering. Kondisi ini memudahkan virus berpindah tempat.
Demikian diungkapkan dokter dari RS Pondok Indah I Made Saputra, Jumat 25 September 2020.
“Sistem kekebalan bekerja lemah di suhu dingin. Akibatnya, virus lebih mudah ditularkan oleh tubuh.”
Jadi mereka tidak terkena paparan infeksiAnjurkan mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, termasuk memperbanyak buah dan sayur, memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari, dan menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti rajin cuci tangan.
Dalam berbagai kesempatan, pakar kesehatan dr Misty Ariotdigo Juanda mengatakan, membantu meningkatkan kekebalan Salah satunya dengan cara makan.
“Anda bisa mendapatkan vitamin C melalui makanan seperti jambu biji, tomat dan jeruk Seng Dari susu, daging, salmon, keju dan zat besi, misalnya dari daging merah, telur dan susu. “
Kemudian, dalam pandemi COVID-19 saat ini, Anda harus selalu menerapkan protokol sanitasi, yaitu selalu memakai masker, dan cuci tangan dengan sabun atau aplikasikan dengan hati-hati. Pembersih tangan Jaga jarak dari tempat umum.
“Apalagi sekarang waktunya telah tiba Epidemi. Protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat, dan jangan lupa memakai masker saat pergi ke tempat umum. “
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah melakukan aktivitas fisik secara teratur selama 30 menit sehari lima kali seminggu, cukup tidur dan mengelola stres.
Untuk mengobati infeksi virus sesuai dengan jenis infeksi yang diderita pasien. Beberapa jenis infeksi virus, misalnya infeksi virus pada sistem pernafasan dan pencernaan, umumnya tidak memerlukan pengobatan karena gejalanya akan hilang dengan sendirinya.
Sebagai tindakan pencegahan, menjaga kekebalan sangatlah penting. Salah satu cara untuk menjaga kekebalan adalah melalui vaksin yang dibutuhkan untuk merangsang sistem kekebalan seseorang.
“Penggemar zombie yang bangga. Analis umum. Penggemar perjalanan. Pengusaha yang menyesal. Fanatik TV amatir.”