Pihak berwenang melaporkan tingginya angka kematian setelah banjir bandang dan tanah longsor yang menghancurkan di Indonesia. Pihak berwenang mengatakan hampir 130 orang tewas setelah banjir dan tanah longsor di kerajaan pulau timur itu, dan setidaknya 72 orang masih hilang.
Topan Seroja melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur. Puluhan lainnya masih hilang dan ribuan kehilangan tempat tinggal. Menurut juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Raditya Djati, 67 orang tewas akibat longsor akibat hujan lebat di Gunung Lewotolo, Pulau Lembata. 49 orang tewas di Pulau Adonara dan dua belas lainnya di Alor.
Banyak kematian juga di Timor Timur
Di Pulau Flores, kota-kota kecil benar-benar tenggelam dalam lumpur, pepohonan tumbang, dan rumah-rumah tergenang air. Pulau-pulau itu sulit dijangkau karena badai dan laut yang deras. Ahli meteorologi memperkirakan topan itu akan bergerak ke barat daya negara pulau terbesar di dunia itu.
Selain Indonesia, negara tetangga Timor Leste juga dilanda badai saat ini. Menurut informasi resmi, ada 27 kematian di sini.
Kepulauan Asia Tenggara berulang kali dilanda tanah longsor yang dahsyat dan banjir bandang. Baru-baru ini pada Januari, 40 orang tewas dalam banjir bandang di kota Sumedang, pulau Jawa, Indonesia. Menurut Badan Perlindungan Sipil, sekitar 125 juta orang Indonesia tinggal di daerah rawan longsor. Ini sesuai dengan hampir setengah dari populasi negara pulau itu.
Penyebab bencana alam di Indonesia adalah musim hujan antara bulan Oktober hingga April. Negara ini, dengan sekitar 130 gunung berapi aktifnya, juga terletak di Cincin Api Pasifik, wilayah paling aktif secara geologis di planet ini.
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”