Ilmuwan sedang mempelajari tabrakan galaksi yang jauh

Para ilmuwan telah mengamati galaksi yang terjadi 7 miliar tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mengamati sembilan tabrakan masif antar galaksi. Alam semesta Peristiwa yang terjadi 7 miliar tahun lalu ini masih jauh dari selesai.

Dijelaskan secara terbalik, Selasa (3/11), observasi tersebut dirincikan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Senin (2/11). Astronomi alam. Gabriella de Gennaro adalah peneliti di Universitas Leiden di Belanda dan penulis studi baru tersebut. Dia dan timnya mengeksplorasi tabrakan ini dengan melihat sampel galaksi.

“Kami tidak tahu berapa banyak dari kelompok ini yang bentrok, kami telah melihat yang paling jauh di alam semesta.

Dengan menggunakan perangkat tersebut, para peneliti mengumpulkan data rinci dari galaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ketika galaksi bergabung bersama, tumbukan tersebut mempercepat partikel-partikel dalam gugus tersebut ke kecepatan cahaya. Saat terhubung ke medan magnet cluster, partikel yang dipercepat memancarkan gelombang radio.

Dia menyamakannya dengan melempar batu ke sebuah danau di Jenewa dan gelombang yang dihasilkannya.

“Gelombang ini membuat kekacauan dan pergerakan di cluster. Ini semua tentang pergerakan, dampaknya dari guncangan gelombang di luar danau,” ujarnya.

Upaya sebelumnya untuk menangkap gelombang radio tidak berhasil karena peralatan peneliti tidak dapat melakukan perjalanan jarak jauh. Gelombang radio yang diamati dalam penelitian ini disebabkan oleh tabrakan pada jarak 7 miliar tahun cahaya.

Para ilmuwan dikejutkan oleh tabrakan gugus galaksi dan terkejut bahwa fusi tersebut memiliki efek yang lebih cerah pada alam semesta muda daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Apa yang kami lihat sekarang dan apa yang kami lihat 7 miliar tahun lalu benar-benar sama.

Para astronom mempelajari galaksi untuk memeriksa teori kosmologi terkini dan model alam semesta. Menurut Di Jennaro, galaksi adalah titik terakhir evolusi.

READ  Enam tahun kemudian, di Indonesia, buaya dilepaskan dari karet

Mengamati galaksi dapat memberi tahu para ilmuwan tentang proses seperti pembentukan bintang dan membantu mereka memahami hukum fisika yang mengatur alam semesta.

Seiring dengan kemajuan teknologi di balik teleskop luar angkasa, para ilmuwan berharap untuk melihat lebih banyak dari tabrakan jauh ini dan menganalisisnya secara lebih rinci.

Written By
More from Saddam Javed
Luca Marini akan bersenang-senang pada hari Sabtu.
Menyusul kontroversi hari Jumat, ofisial balapan di hari kedua uji coba MotoGP...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *