Empat tentara dari Koprs Batalion Teknisi Kombat ke-63 dan seorang tentara dari Batalion Brigade Infantri Golani ke-12 mengalami luka serius dalam pertempuran di selatan Gaza. Selain itu, dua tentara dari Komando Brigade Unit Maglan juga terluka serius di daerah yang sama. Di utara Gaza, seorang perwira dari Brigade Lapis Baja ketujuh dan delapan juga terluka parah.
Jumlah korban yang terus bertambah sejak serangan darat ke Gaza dimulai. Totalnya, sudah 116 tentara tewas dan 648 lainnya terluka, termasuk 146 dalam kondisi serius, 257 dalam kondisi sedang, dan 245 terluka ringan. Terdapat juga laporan bahwa seorang letnan kolonel dan komandan Batalion ke-12 juga mengalami luka dalam pertempuran tersebut.
Selain pertempuran di darat, terdapat juga serangan roket yang terjadi di wilayah Utara Gaza. Pada hari Kamis kemarin, terdengar 12 sirene roket tanpa ada serangan yang dilakukan. IDF dan Hizbullah juga terlibat dalam pertukaran tembakan di utara tersebut. Sebagai tanggapannya, IDF melakukan serangan udara dan artileri.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengungkapkan bahwa dibutuhkan waktu lebih dari beberapa bulan untuk menyelesaikan Perang Gaza dengan Hamas. Pasukan IDF diharapkan masih akan bertahan hingga akhir Januari sebagai titik akhir invasi utama yang melibatkan beberapa divisi IDF. Setelah invasi utama selesai, IDF diperkirakan akan bertempur dalam pertempuran yang lebih kecil melawan Gaza selama tiga hingga sembilan bulan.
Gallant menjelaskan bahwa untuk menghancurkan jaringan teror dan infrastruktur Hamas diperlukan waktu yang lebih lama daripada tahap awal invasi yang penuh. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungannya yang tak terhingga selama konflik ini berlangsung.