Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah memasuki hari kedua pada Sabtu (25/11) waktu setempat. Pada gencatan senjata ini, Hamas akan membebaskan kelompok kedua yang terdiri atas 14 sandera, sedangkan Israel akan membebaskan 42 tahanan Palestina.
Pejabat Israel menyatakan bahwa 14 sandera yang ditahan di Jalur Gaza akan dibebaskan, namun tidak disebutkan apakah mereka semua berkewarganegaraan Israel atau juga mencakup sandera warga negara asing. Namun, Mesir telah menerima daftar nama 14 sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.
Gencatan senjata ini berhasil dicapai melalui mediasi dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Gencatan senjata ini berlangsung selama empat hari terhitung sejak Jumat (24/11) waktu setempat, dengan pembebasan sandera dilakukan secara bertahap.
Israel sebagai imbalan atas pembebasan sandera Hamas, akan membebaskan 42 tahanan Palestina. Jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel mencapai tiga kali lipat dari jumlah sandera yang dibebaskan oleh Hamas.
Asosiasi Tahanan Palestina telah mengonfirmasi jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel, termasuk 18 tahanan perempuan dan 24 tahanan anak di bawah umur. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan antara Israel dan Palestina, meskipun penyelesaian konflik yang tepat masih belum tercapai.
Gencatan senjata ini memberikan harapan bagi penduduk di Jalur Gaza yang selama ini hidup dalam ketakutan akan serangan udara dan konflik bersenjata. Diharapkan gencatan senjata ini dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian yang sebenarnya.
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”