TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memanfaatkan akhir pekan, Anda bisa melihat ke langit dan mengamati fenomena berupa oposisi Neptunus yang dimulai malam ini.
Penentangan Neptunus adalah dalam hal penyiapan Matahari, Bumi dan Neptunus tampak berada dalam garis lurus dan Neptunus berada di arah yang berlawanan Matahari.
Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa penentangan Neptunus terjadi ketika posisi Neptunus berlawanan dengan Matahari jika dilihat dari Bumi, sehingga Neptunus tetap berada di ufuk. Malam.
Bunga bakung: Foto cincin gerhana matahari di seluruh dunia, dari Tiongkok hingga Burj Khalifa
“Sebenarnya momen penentangan terhadap Neptunus hanya akan berlangsung pada malam Sabtu, 12 September 2020,” kata Marufin kepada Kompas.com, Rabu (9 Februari 2020).
Namun secara teknis, Neptunus akan terlihat hingga malam September. Pengamatan terbaik hanya dapat dilakukan saat langit gelap antara kuartal ketiga dan pertama siklus berikutnya dengan bulan.
“Jadi baru bisa dilakukan malam 10-24 September,” ucapnya.
Bunga bakung: Maksud dan tata cara terjadinya gerhana matahari atau sholat GMC Kusuf full time pada 21 Juni 2020
Mengamati Neptunus membutuhkan alat optik seperti teleskop, karena ketahanan terhadap Neptunus dengan magnitudo +7,8 tergolong rendah. Karena itu, tidak mungkin melihatnya dengan mata telanjang.
Sedangkan luminositas benda langit yang dapat dilihat secara langsung dengan mata minimal +3, +2 lebih atau kurang.
Berdasarkan analisis Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Neptunus mengajukan keberatan pada 12 September 2020 pukul 03.00 WIB. Jarak dari Neptunus saat konflik ini terjadi adalah 28,92 AU atau 4,33 miliar kilometer. (Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mulai malam ini, perlawanan Neptunus akan muncul di langit Indonesia.
“Organizer. Devoted music enthusiast. Pop culture pioneer. Coffee practitioner.”