Badan Antariksa Eropa (ESA) Akan Menciptakan Gerhana Matahari Buatan
Badan Antariksa Eropa (ESA) akan meluncurkan misi luar angkasa untuk menciptakan gerhana matahari buatan dengan tujuan mempelajari korona matahari lebih dekat. Dalam misi yang dijuluki Proba-3 ini, ESA akan menggunakan dua wahana luar angkasa yang akan terbang berdampingan dengan jarak 150 meter untuk menciptakan gerhana matahari buatan.
Satu dari dua satelit tersebut akan bertugas memblokir sinar matahari sehingga satelit kedua dapat mengamati korona matahari dengan instrumen coronagraph. Dengan cara ini, para ilmuwan berharap dapat memahami lebih baik struktur dan perilaku korona matahari, yang sangat penting untuk memahami prakiraan cuaca Tata Surya dan memprediksi dampaknya pada atmosfer Bumi.
Menurut ESA, penelitian tentang korona Matahari menjadi kunci untuk mengembangkan model sistem iklim di Bumi karena korona matahari yang panas memiliki dampak signifikan pada atmosfer Bumi. Sebelum misi Proba-3, para peneliti telah memasang coronagraph di Bumi dan di luar angkasa, namun perangkat tersebut masih memiliki keterbatasan.
Dengan meluncurkan Proba-3 dan menciptakan gerhana matahari buatan, ESA berharap dapat mengukur total energi yang dihasilkan Matahari dengan lebih akurat, sehingga dapat menjadi dasar untuk pengembangan model sistem iklim di Bumi. Misi Proba-3 direncanakan diluncurkan pada bulan September, dan dua wahana luar angkasa tersebut akan melintasi jalur yang sangat spesifik dengan akurasi lintasan hingga ke level milimeter.