Semua ini menghasilkan gambar yang bagus, tentu saja. Tetapi sementara Pilley dan timnya memberikan perhatian penuh pada naga yang mereka rekam, mereka adalah mangsa empuk bagi naga lain yang bersembunyi di semak-semak. Dan di sanalah para penjaga dan tongkat mereka masuk.
“Anda benar-benar harus menjaga mata Anda di belakang kepala, karena biawak baru saja muncul dari semak-semak,” kata Pilley. Kami duduk di sana beberapa kali dan memfilmkan perkelahian pria, dan tiba-tiba pria lain muncul di belakang kami dan penjaga berteriak, ‘Bangun, bangun, bangun!’ “
Yang terpenting, menurut Pilley, jangan pernah kabur dari komodo. Karena apa yang lolos dari predator? Memangsa binatang seperti rusa dan babi. Dan Anda tidak ingin disalahartikan sebagai mangsa ketika komodo dewasa berdiri di depan Anda. Untungnya, mudah untuk mengunjungi komodo dengan aman dengan pemandu ahli.
Simpan naga
Namun, ternak lokal tidak seberuntung itu. Hal ini seringkali menimbulkan konflik antara komodo dan manusia, seperti halnya dengan singa di Afrika atau harimau di India. Namun Achmad Ariefiandy sedang berupaya mengubah itu.
Ariefiandy adalah seorang aktivis lingkungan yang bekerja untuk sebuah organisasi nirlaba Indonesia bernama Program Bertahan Hidup Komodo kerja. Setiap tahun, dia dan timnya menangkap dan memotong sebanyak mungkin biawak. Program mereka menyediakan beberapa data pertama tentang kehidupan sehari-hari kadal yang pernah tercatat. Organisasi ini juga berupaya mendidik penduduk setempat tentang nilai berbagi habitat dengan komodo. Dan ini memberikan informasi tentang bagaimana praktik penggembalaan yang lebih baik dapat membantu mengurangi kerugian dari predator teratas pulau tersebut.
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”