Berita: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Selamatkan Dua Sandera Israel, Sedangkan 100 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah, Perbatasan Gaza-Mesir
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini berhasil menyelamatkan dua sandera Israel yang ditahan di Rafah, perbatasan Gaza-Mesir. Namun, serangan tersebut menyebabkan sekitar 100 warga Palestina tewas.
Netanyahu menekankan pentingnya tekanan terhadap Hamas untuk membebaskan sandera yang masih ditahan. Serangan ini digambarkan sebagai metafora suram dari perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Meskipun militer Israel hanya berhasil menyelamatkan tiga sandera dalam lebih dari empat bulan pertempuran, sebagian besar sandera berhasil dibebaskan melalui negosiasi dengan Hamas.
Namun, masih ada 20 sandera lainnya yang masih ditahan, dan masyarakat internasional mulai khawatir terhadap keselamatan mereka. Amos Harel dari surat kabar Haaretz menyatakan bahwa Hamas kemungkinan akan belajar dari pengalaman ini dan berusaha menghindari penyelamatan serupa di masa depan.
Ancaman Israel untuk melancarkan serangan darat terhadap Rafah, tempat para pengungsi Palestina tinggal, juga menimbulkan kekhawatiran terhadap habisnya kesabaran internasional terhadap Netanyahu. Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, bahkan telah menjuluki Netanyahu sebagai “bajingan” dan menginginkan agar perang dihentikan.
Perselisihan antara Biden dan Netanyahu berhubungan dengan penolakan Netanyahu terhadap solusi dua negara. Pemerintahan Biden juga telah mengeluarkan perintah eksekutif yang mengharuskan negara penerima bantuan militer AS untuk tidak melanggar hukum internasional. Sebelumnya, Israel telah dikenai sanksi oleh AS terkait tindakan kekerasan terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Selain itu, ketidakpuasan terhadap kebijakan Israel juga terlihat di tempat lain di dunia. Masyarakat internasional semakin menekankan perlunya pihak-pihak terkait untuk mencapai kesepakatan damai dan menghormati kehidupan dan hak asasi manusia dalam konflik yang terus berkecamuk di Timur Tengah.
Dengan perkembangan ini, perhatian dunia terhadap situasi di Israel dan Palestina semakin meningkat. Masyarakat internasional berharap agar penyelesaian damai dapat segera tercapai untuk mengakhiri pertumpahan darah antara kedua pihak dan menciptakan perdamaian yang langgeng di kawasan tersebut.
“Fanatik web yang bangga. Mediaholic sosial. Praktisi makanan. Teman binatang di mana-mana.”