Tempo, Jakarta – Milik perusahaan Ketua Tanjung, PT Mega Corp., baru saja mengumumkan rencana pembeliannya PT Bank Harda International TB. Mega Corra juga diketahui sedang dalam proses pembelian saham PT Bank Bengkulu dan diperkirakan Berita terakhir minggu ini.
Dalam pengumuman kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai akuisisi Bank Hardan atau BBH, PTM Hakimptra Perkaka akan menjual 3,08 miliar sahamnya kepada PT Mega Corporation. Jumlah saham yang akan dilepas setara dengan 73,71% dari seluruh saham yang telah disetor di Bank Harda.
Perjanjian Penjualan dan Pembelian Ditandatangani pada 16 Oktober 2020. Setelah jual beli saham, seluruh saham yang dijanjikan tidak akan diperjualbelikan hingga tanggal yang disepakati. Pengendalian perseroan akan dilakukan pada transaksi BEI di pasar murah setelah mendapat izin dari OJK.
Rencana pengendalian mengalihkan kendali perusahaan ke Mega Corra. Rencana ini masih dalam proses persetujuan pelaksanaan RUPSLB, salah satu syarat untuk mendapatkan izin OJJ.
Salam Eddie Rurnomo, Deputi Komisioner Regulasi Perbankan III, mengatakan komitmen yang dilakukan Mega Corporation melalui Pimpinan Tanjung sudah jelas. Padahal, rencana kedepan pengembang, sesuai kode BBHI, didorong menjadi bank digital yang bisa beroperasi di sektor ritel.
“Bank ini masih beroperasi,” ujarnya Bank Digital, ”Slamet, Selasa, 3 November 2020.
Sedangkan Mega Corra dijadwalkan tampil pada pertengahan September karena rencananya akan membeli saham di bank tersebut. Mega Corra melakukan hal yang sama Rajin.
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”