Jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri di Balochistan, Pakistan meningkat menjadi 50 orang. Serangan bom bunuh diri tersebut dilakukan oleh dua pria di sebuah masjid di provinsi tersebut. Ledakan tersebut mengakibatkan atap masjid runtuh dan menyebabkan empat orang tewas.
Menurut laporan dari para pejabat, serangan bom bunuh diri terjadi saat demonstran dari masjid-masjid setempat berkumpul di titik pertemuan di Mastung. Saksi mata melaporkan melihat orang-orang berhamburan ke segala arah setelah ledakan terjadi. Beberapa di antaranya berteriak minta tolong.
Rumah sakit setempat kewalahan menangani banyaknya korban luka akibat serangan ini. Pasien-pasien yang terluka dalam kejadian ini membanjiri fasilitas medis tersebut. Kondisi ini memaksa pemerintah provinsi untuk meminta donor darah melalui media sosial guna menyokong upaya-upaya penanganan korban.
Dalam beberapa jam setelah serangan, jumlah korban tewas terus meningkat. Para pejabat terus memantau perkembangan jumlah korban akibat serangan ini. Sementara itu, mereka juga giat melakukan investigasi untuk mencari dan menangkap para pelaku serangan ini.
Serangan bom bunuh diri ini telah mengejutkan warga Balochistan. Mereka mengecam aksi kekerasan yang terjadi di tempat suci seperti masjid. Pihak berwenang setempat telah menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi keamanan masyarakat dan menjamin bahwa pelaku serangan ini akan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Serangan ini juga mengundang perhatian internasional, dengan negara-negara lain menyampaikan belasungkawa dan solidaritas kepada Pakistan. Semua pihak diharapkan untuk tetap mewaspadai potensi ancaman serangan terorisme dan melaporkan kegiatan mencurigakan kepada pihak berwenang setempat guna menjaga keamanan bersama.
“Fanatik web yang bangga. Mediaholic sosial. Praktisi makanan. Teman binatang di mana-mana.”
