Banjir di Malaysia: mati dan hilang setelah monsun

Status: 20 Desember 2021 13:19

Hari hujan menyebabkan banjir terburuk di Malaysia dalam beberapa tahun. Puluhan ribu orang harus berlindung dari genangan air. Ada puluhan orang hilang dan meninggal.

Setelah berhari-hari diguyur hujan lebat, beberapa bagian Malaysia mengalami banjir parah. Kantor Berita Nasional Bernama melaporkan bahwa tujuh negara bagian dan ibu kota Kuala Lumpur terkena dampaknya. Sedikitnya tujuh orang tewas, lapor surat kabar “The Star”, mengutip informasi dari dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan. Semua kematian ditemukan di negara bagian Selangor, yang mengelilingi Kuala Lumpur.

Layanan darurat, bagaimanapun, melaporkan bahwa secara total lebih dari selusin mayat ditemukan di berbagai bagian negara. Dengan orang yang masih hilang, jumlah korban bisa bertambah.

Lebih dari 60.000 orang di tempat penampungan darurat

Menurut pihak berwenang, lebih dari 60.000 orang harus dibawa ke tempat aman di tempat penampungan darurat sebelum banjir. Situasinya sangat mengerikan di negara bagian Pahang, di mana, menurut angka resmi, 32.000 orang harus dibawa ke tempat yang aman. Banyak mobil hanyut dan rumah-rumah hanyut oleh genangan air.

Tentara telah dikerahkan dengan sekitar 7.000 polisi dan penyelamat kebakaran untuk menyelamatkan penduduk dan mendistribusikan pasokan bantuan. Puluhan jalan harus ditutup. 450 pengemudi terdampar di jalan raya yang menghubungkan Kuala Lumpur ke kota Karak. Mereka harus dibawa ke tempat yang aman dengan perahu.

Di negara bagian Selangor, di pantai barat Semenanjung Malaysia, yang biasanya tidak tersentuh oleh banjir monsun yang parah, terjadi hujan yang sama banyaknya dalam sehari seperti dalam sebulan penuh, kata perdana menteri Ismail Sabri Yaakob. Sejauh ini jumlah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah turun. Dia sebelumnya menjanjikan ganti rugi korban banjir sekitar 20 juta euro.

READ  Pembayaran utang: Jerman memberikan perpanjangan pembayaran ke Ukraina

Lebih banyak hujan diharapkan

Ahli meteorologi memperkirakan hujan lebat tambahan untuk dua belas dari 16 negara bagian dan teritori. Di penghujung tahun, cuaca badai berulang kali terjadi di negara tropis Asia Tenggara itu. Banjir secara teratur membutuhkan tindakan evakuasi.

Bencana banjir terparah terjadi di Malaysia pada tahun 2014, ketika 118.000 orang harus mengungsi dari rumah mereka.

Written By
More from Lukman Haq
Afghanistan: Tentara Bundeswehr diserang di bandara Kabul – kebijakan luar negeri
Tentara Jerman diserang! Penyerang tak dikenal membakar pasukan keamanan Afghanistan di bandara...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *