Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengeluarkan permintaan kepada negara-negara donor untuk terus memberikan bantuan internasional kepada badan pengungsi Palestina, United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Shtayyeh menekankan bahwa penangguhan bantuan akan berdampak buruk bagi rakyat Palestina yang menjadi pengungsi.
Permintaan tersebut muncul sebagai respons terhadap rencana evakuasi paksa yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, dengan memindahkan mereka ke Mesir. Shtayyeh mengungkapkan keprihatinannya bahwa langkah ini akan mengakibatkan kehidupan yang sulit bagi rakyat Palestina yang sudah menjadi pengungsi.
Shtayyeh juga mengimbau negara-negara donor untuk tetap konsisten dalam memberikan bantuan kepada UNRWA, guna mendukung rakyat Palestina yang masih belum memiliki kepastian masa depan mereka. Menurutnya, bantuan internasional sangat penting untuk membantu UNRWA dalam menyediakan layanan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina, termasuk akses pendidikan dan perawatan kesehatan.
UNRWA merupakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 1949 untuk membantu sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina di wilayah Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon. Badan ini bertugas memberikan bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya kepada pengungsi Palestina.
Perdana Menteri Shtayyeh menekankan bahwa bantuan internasional adalah hal yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan operasional UNRWA. Ia berharap negara-negara donor dapat tetap mengutamakan konsistensi dalam memberikan bantuan, guna memastikan bahwa pengungsi Palestina tetap mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan.
Permintaan ini menjadi sorotan saat ini, mengingat sulitnya situasi bagi rakyat Palestina yang menjadi pengungsi. Dalam kondisi yang sulit, bantuan internasional menjadi harapan besar bagi mereka untuk memperoleh akses kepada pendidikan dan perawatan kesehatan yang layak.
Sebagai sebuah negara berdaulat, Palestina terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain di dunia. Meskipun demikian, bantuan internasional tetap menjadi hal yang sangat penting dalam membantu rakyat Palestina yang belum mendapatkan kepastian masa depan mereka.
