Arab Saudi Menyesalkan Penggunaan Veto AS di Dewan Keamanan PBB
Arab Saudi mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan hak veto dalam menggagalkan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Jalur Gaza. Washington memveto resolusi yang diajukan oleh Aljazair, yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan antara Israel dan Hamas.
Dalam penjelasan resolusi yang diajukan, Duta Besar AS untuk PBB menyatakan kekhawatiran bahwa resolusi tersebut dapat mengganggu upaya perundingan antara beberapa negara. Sebagai alternatif, AS mengajukan resolusi yang mendorong gencatan senjata sementara berdasarkan pembebasan sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
Keputusan AS untuk menggunakan veto ini mendapat kritikan dari berbagai negara, termasuk Arab Saudi. Saudi menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional tanpa adanya standar ganda.
Tidak hanya kali ini, AS sebelumnya juga menggunakan hak veto untuk menggagalkan dua resolusi Dewan Keamanan PBB terkait konflik di Jalur Gaza pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan AS dalam masalah ini tidak disetujui oleh banyak negara di dunia.
Diharapkan dengan adanya penolakan ini, pemerintah AS dapat mempertimbangkan kembali keputusannya untuk memastikan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut. Arab Saudi bersama dengan negara lainnya akan terus mengawal proses ini agar tercapai kesepakatan yang adil dan damai bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik di Jalur Gaza.