Iran melancarkan serangan balasan terhadap pangkalan militer Israel sebagai tanggapan terhadap serangan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah. Dalam serangan tersebut, Iran menggunakan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal sebagai bagian dari strategi militer mereka.
Menurut laporan terbaru, Iran pada tahun 2024 berada di peringkat 14 dalam kekuatan militer di dunia. Mereka memiliki kekuatan militer yang lebih unggul daripada Indonesia dalam 6 dari 8 variabel alat utama sistem persenjataan.
Selain itu, Iran juga memiliki gudang rudal balistik dan drone terbesar di Timur Tengah yang dapat menjangkau target di seluruh kawasan, termasuk Israel. Mereka memiliki sekitar 580.000 personel aktif dan 200.000 personel cadangan terlatih untuk tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Sejak dipimpin oleh Ayatollah Khomeini, Iran telah aktif mengembangkan industri senjata dalam negeri untuk tidak bergantung pada suplai dari negara asing. Mereka berhasil memproduksi rudal, drone, kendaraan lapis baja, dan kapal angkatan laut sendiri, meskipun masih mengimpor kapal selam kecil dari Korea Utara.
Dengan peralatan, pengalaman, dan kualitas personel yang dimiliki, militer Iran dianggap salah satu yang terkuat di kawasan. Serangan balasan terhadap pangkalan militer Israel menjadi contoh nyata dari kekuatan militer Iran yang patut diperhitungkan.