Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan tingkat konsumsi plastik sekali pakai tertinggi di dunia, menurut laporan terbaru. Setiap tahunnya, negeri ini menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik.
Studi juga menunjukkan bahwa plastik sekali pakai seperti kantong plastik, botol air minum, dan wadah makanan, menjadi penyumbang terbesar limbah plastik di Indonesia. Penggunaan plastik sekali pakai yang tinggi ini berdampak negatif terhadap lingkungan dan manusia.
Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air, tanah, dan udara. Mikroplastik dari plastik sekali pakai juga ditemukan dalam ikan dan hewan laut, yang akhirnya masuk ke dalam rantai makanan manusia. Meskipun dampak kesehatan manusia akibat mikroplastik masih harus diteliti lebih lanjut, bukti awal menunjukkan adanya potensi bahaya.
Beberapa negara di dunia telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti melarang penggunaan kantong plastik di supermarket. Pemerintah Indonesia juga telah berusaha dengan membatasi penggunaan kantong plastik di beberapa daerah.
Namun, langkah-langkah yang lebih tegas dan kesadaran masyarakat masih diperlukan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Edukasi mengenai dampak negatif plastik sekali pakai dan alternatif yang ramah lingkungan juga harus ditingkatkan. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat juga menjadi sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Dengan adanya kesadaran dan kerja sama yang kuat, diharapkan Indonesia dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Komunikator. Pengusaha. Penggemar makanan yang sangat rendah hati. Ninja perjalanan. Penggemar bir seumur hidup.”