Rusia dan China menuduh Amerika Serikat (AS) telah menyulut ketegangan di Timur Tengah dengan serangan terhadap milisi pro-Iran di Irak dan Suriah. Serangan udara AS bertujuan untuk mengobarkan konflik dan memperburuk situasi di kawasan tersebut. Hal ini merupakan respon terhadap serangan Israel di Jalur Gaza yang telah memicu tindakan kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.
Situasi semakin memburuk di Timur Tengah karena tindakan agresi ini. PBB mendesak semua pihak untuk mundur dari konflik dan mempertimbangkan kerugian manusia dan ekonomi yang bisa terjadi akibat potensi konflik regional ini. Konflik ini dapat menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius, serta dampak ekonomi yang merugikan tidak hanya bagi negara-negara di Timur Tengah, tetapi juga bagi dunia internasional.
PBB juga meminta Dewan Keamanan untuk terus aktif terlibat dalam mencari solusi yang dapat mencegah eskalasi lebih lanjut dan memperburuk ketegangan di Timur Tengah. Negara-negara di kawasan tersebut perlu bekerja sama dalam menyelesaikan konflik ini secara diplomatik dan melalui dialog. Penyelesaian secara damai adalah yang terbaik untuk mencegah tindakan-tindakan kekerasan yang hanya akan menimbulkan lebih banyak penderitaan bagi rakyat di Timur Tengah.
Sementara itu, Rusia dan China juga menekankan pentingnya pendekatan diplomasi dalam menyelesaikan konflik ini dan mengecam tindakan agresi yang dilakukan oleh AS. Mereka mengatakan bahwa serangan udara AS hanya akan memperburuk situasi di Timur Tengah dan mengancam stabilitas kawasan.
Diharapkan melalui tuduhan ini, para pemimpin negara dapat mempertimbangkan lagi tindakan mereka dan berusaha mencari solusi damai untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah. Semua pihak harus memahami bahwa kepentingan dan keselamatan rakyat harus menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan konflik ini.
“Penggemar zombie yang bangga. Analis umum. Penggemar perjalanan. Pengusaha yang menyesal. Fanatik TV amatir.”