Serangan Israel di Gaza semakin meningkat dengan pengeboman besar-besaran yang dilakukan di beberapa daerah seperti Deir el-Balah, kamp pengungsi Nuseirat, al-Maghazi, dan Bureij. Serangan ini terjadi ketika penduduk Gaza dipaksa untuk mengungsi ke bagian selatan. Akibat serangan tersebut, setidaknya 32 orang tewas di Khan Younis dan 5 orang di Rafah.
Korban dari serangan ini semakin bertambah dengan jumlah tewas mencapai 22.600 orang, 57.910 orang terluka, dan 7.000 orang hilang selama hampir tiga bulan pertempuran. Meskipun begitu, jumlah korban di pihak Israel juga direvisi menjadi 1.139 orang.
Pengeboman massal terus berlanjut di Gaza tengah. Militer Israel dan kendaraan lapis bajanya juga masuk ke wilayah Gaza lebih dalam, terutama di sekitar az-Zawaida. Situasi semakin parah dengan langkanya makanan di Gaza, menyebabkan harga makanan melonjak. Sekitar 40% warga Palestina bahkan berisiko mengalami kelaparan.
Kejadian yang menggemparkan juga terjadi di kamp pengungsi Nur Shams di kota Tulkarem, di mana sekitar 500 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, diinterogasi oleh pasukan Israel. Penggerebekan ini tidak hanya mengakibatkan korban luka-luka, tetapi juga penangkapan massal.
Menteri Pertahanan Israel juga tidak segan-segan mengungkapkan rencana untuk fase perang selanjutnya, termasuk membahas masa depan Gaza. Rencananya adalah agar Hamas tidak lagi mengendalikan wilayah Gaza dan “badan-badan Palestina” yang bertanggung jawab atas pengaturan wilayah tersebut. Israel juga berkeinginan untuk memimpin kekuatan multinasional dalam mengawasi perbatasan dan bertanggung jawab atas pembangunan Gaza.
Situasi di Gaza semakin tegang dan masyarakat internasional turut prihatin dengan kondisi yang semakin memburuk. Semoga ada solusi yang dapat mengakhiri konflik ini dan membawa perdamaian bagi rakyat Gaza.
“Penggemar zombie yang bangga. Analis umum. Penggemar perjalanan. Pengusaha yang menyesal. Fanatik TV amatir.”