Sumber Cahaya Bulan dari Bumi Ternyata Berasal dari Pantulan Sinar Matahari
SAMOSIR News – Bulan, satelit alami Bumi yang selalu mempesona, ternyata tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Menurut para ilmuwan, sumber cahaya bulan yang terlihat dari Bumi berasal dari pantulan sinar matahari.
Bulan memiliki bentuk yang terlihat berubah-ubah ketika diamati dari Bumi. Ini disebut sebagai fase-fase bulan. Ada empat fase utama bulan, yaitu bulan baru, setengah purnama awal, purnama, dan setengah purnama akhir.
Periode revolusi bulan dari fase bulan baru ke setengah purnama awal, purnama, setengah purnama akhir, dan kembali ke bulan baru dikenal sebagai periode sinodis. Proses ini memakan waktu sekitar 29 hari 12 jam 44 menit 03 detik.
Bulan juga memiliki posisi yang berbeda-beda terhadap Bumi. Pada saat tertentu, bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi, yang dikenal sebagai perige. Sementara pada saat lain, bulan berada di posisi terjauh dari Bumi, yang disebut apoge.
Selain periode sinodis, bulan juga memiliki periode revolusi dari perige ke apoge dan kembali ke perige yang disebut periode anomalistik. Rata-rata periode ini ditempuh dalam waktu 27 hari 13 jam 18 menit 33 detik.
Menariknya, jadwal Supermoon tahun 2024 telah diumumkan. Supermoon adalah fenomena di mana bulan purnama tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Bulan purnama perige, di mana bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi, akan terjadi pada 21 Agustus 2024, 18 September 2024, 17 Oktober 2024, dan 14 November 2024. Sementara itu, bulan purnama apoge, di mana bulan berada pada posisi terjauh dari Bumi, akan terjadi pada 25 Februari 2024 dan 23 Maret 2024.
Para pecinta astronomi dapat menandai jadwal-jadwal ini untuk menyaksikan keindahan Supermoon pada tahun 2024. Ayo tingkatkan pengetahuan kita tentang alam semesta yang begitu mengagumkan ini!
“Fanatik web yang bangga. Mediaholic sosial. Praktisi makanan. Teman binatang di mana-mana.”