Hamas Meminta Israel Hentikan Agresi dan Membebaskan Sandera, Amerika Serikat Khawatir dengan Resolusi PBB
Gaza – Hamas meminta agar agresi Israel di Gaza segera dihentikan dan tidak akan membebaskan sandera lagi sampai Israel menyetujui penghentian agresi sepenuhnya. Menurut laporan terbaru, Israel telah membunuh lebih dari 2.000 pejuang Hamas di Gaza dan ada sekitar 120 sandera yang masih ditahan di sana.
Pernyataan Hamas ini langsung menimbulkan kekhawatiran serius dari Amerika Serikat terhadap rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik ini. Mereka mengkhawatirkan dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Namun, gencatan senjata selama seminggu yang telah diberlakukan membawa bantuan kemanusiaan yang lebih baik ke Gaza. Masyarakat Gaza juga telah memperingatkan tentang ancaman kelaparan jika perang terus berlanjut.
Negosiasi mengenai gencatan senjata baru saat ini sedang berlangsung di Kairo, Mesir, namun belum ada kesepakatan yang dicapai. Hamas menyatakan bahwa tidak akan ada pembicaraan mengenai tahanan atau kesepakatan pertukaran sampai penghentian agresi sepenuhnya tercapai.
Pemerintah Israel berpendapat bahwa tekanan militer terhadap Hamas adalah cara terbaik untuk membebaskan sandera, namun pendekatan ini belum berhasil secara efektif. Selain Hamas, ada kelompok kecil lainnya seperti Jihad Islam yang juga diketahui menyandera Israel.
Pernyataan Hamas ini telah menempatkan pemerintah Israel dalam posisi yang sulit dan menimbulkan debat tentang pendekatan yang tepat untuk pembebasan sandera. Meskipun begitu, upaya-upaya sedang dilakukan untuk mencari solusi perdamaian melalui negosiasi dan resolusi di PBB.
Dalam konteks politik dan situasi di Gaza, peran Mesir dalam negosiasi juga sangat penting. Mesir telah menjadi mediator utama antara Hamas dan Israel dalam upaya mencapai kesepakatan damai dan gencatan senjata.
Samtidar Parulian, wartawan dari SAMOSIR News yang ditemui di Gaza mengatakan, “Pernyataan Hamas dan situasi terkini di Gaza menggarisbawahi eskalasi konflik antara Hamas dan Israel. Dewan Keamanan PBB harus segera bertindak untuk menghentikan agresi ini dan mencari solusi yang adil untuk semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.”