Ribuan Warga Etnis Armenia Melarikan Diri dari Nagorno-Karabakh ke Armenia karena Rasa Khawatir dan Pembersihan Etnis
SAMOSIR News – Pasca-konflik di Nagorno-Karabakh, ribuan warga etnis Armenia mengalami kecemasan yang sangat besar akan pembersihan etnis yang mungkin terjadi di daerah tersebut. Mereka takut untuk tinggal dalam satu negara dengan Azerbaijan dan memilih untuk melarikan diri ke Armenia.
Di ibu kota Nagorno-Karabakh, Stepanakert, terjadi kerumunan orang yang bersiap-siap memuat barang-barang mereka ke dalam bus dan truk agar bisa berangkat menuju Armenia. Rasa kepanikan dan kekhawatiran begitu terasa di udara, karena warga khawatir akan masa depan mereka dan keluarga mereka.
Begitu tiba di Armenia, pengungsi yang berhasil mencapai negara tersebut merasa bahwa sejarah negara mereka yang memisahkan diri telah berakhir. Mereka khawatir akan kehilangan identitas mereka sebagai warga Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang selama bertahun-tahun telah diperjuangkan.
Untuk meringankan beban para pengungsi, pemerintah Armenia telah mempersiapkan fasilitas dan menerima lebih dari 2.900 orang yang melarikan diri dari Nagorno-Karabakh. Pemerintah berupaya memberikan tempat tinggal dan bantuan kemanusiaan kepada mereka.
Pemimpin etnis Armenia, melalui pernyataan resmi, mengimbau warga untuk tidak berkumpul di jalan-jalan agar korban luka akibat konflik tersebut dapat dievakuasi dengan segera. Mereka menyampaikan bahwa keadaan saat ini membutuhkan kerjasama dan solidaritas dari semua warga demi kepentingan bersama.
Meskipun ribuan warga Armenia telah berhasil melarikan diri dan diberikan perlindungan di negara mereka sendiri, masih banyak tantangan yang harus dihadapi di masa depan. Warga etnis Armenia bersama-sama berharap agar perdamaian segera tercapai, sehingga mereka bisa kembali ke rumah dan membangun masa depan yang lebih baik.
“Komunikator. Pengusaha. Penggemar makanan yang sangat rendah hati. Ninja perjalanan. Penggemar bir seumur hidup.”