KOMPAS.com – Studi terbaru dipublikasikan di jurnal Alam, mempelajari tanggapan kekebalan pria dan wanita terhadap virus korona SARS-CoV-2. Hasil ini menjelaskan mengapa pria lebih mungkin mengalami gejala parah saat terinfeksi COVID-19.
Sejak awal epidemi, pria yang lebih tua lebih mungkin meninggal karena Covid-19 daripada wanita pada usia yang sama.
Namun, para ahli tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi.
Baca juga: Para ahli mengatakan pria rentan terkena virus corona karena perilaku sembrono
Secara global, 60% kematian akibat Covid-19 adalah laki-laki. Hasil ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan respon imun pria dan wanita yang menjadi penyebabnya.
“Kami menemukan bahwa pria dan wanita mengembangkan berbagai jenis respons kekebalan terhadap Covid-19,” lapor penulis utama studi Akiko Iwasaki, seorang profesor di Universitas Yale. Peringatan ilmiah, Kamis (27/8/2020).
“Perbedaan ini bisa membuat pria lebih rentan terhadap penyakit Covid-19,” tambah seorang spesialis sistem kekebalan.
Dalam penelitiannya, Iwasaki dan timnya mengambil sampel hidung, air liur, dan darah dari pasien tanpa Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Yale di New Haven, Amerika Serikat. Ini adalah grup kontrol.
Mereka melihat kelompok kontrol ini dan melihat bagaimana sistem kekebalan merespons.
Ilustrasi virus Corona
Para peneliti telah menemukan bahwa wanita, termasuk wanita yang lebih tua (lebih tua), dapat meningkatkan respons kekebalan dengan memproduksi lebih banyak sel T atau sel T.
Perlu diketahui bahwa sel T atau limfosit T merupakan kelompok sel darah putih yang berperan penting dalam pengenalan dan eliminasi virus.
“Organizer. Devoted music enthusiast. Pop culture pioneer. Coffee practitioner.”