CVD-19 adalah penyakit yang sangat menular. Kovid-19 Dengan penyakit terkait yang dapat berdampak serius bagi kesehatan pasien. Inilah sebabnya mengapa para dokter dan ahli merekomendasikan untuk melanjutkan penerapan protokol 3M (masker, cuci tangan, dan kendali jarak) bahkan jika vaksin Covi-19 tambahan tersedia. terlambat.
Dr. Erica, Spa, J.P. FIHA, seorang ahli jantung yang mengkhususkan diri dalam merawat pasien CV-19, berbagi pengalamannya dalam merawat pasien CVD-19.
Baca juga: Wah, 946 petugas CVD-19 KPS tanggap
“Sejujurnya masih ada ketakutan tertular Covi-19, tapi praktiknya merawat pasien hingga sembuh,” ujarnya. Diskusi produktif mengangkat tema vaksin Indonesia yang diselenggarakan oleh Covi-19 dan Komisi Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Rabu (02/12).
Sebagai seorang ahli jantung, Drs. Erika menyadari banyak pasien penyakit jantung koroner yang dirawat dan kondisinya bisa semakin memburuk.
Risiko penyakit jantung koroner dan stroke sangat tinggi. “Ke 19 penderita penyakit jantung koroner lebih rentan mengalami komplikasi sistemik dibandingkan penyakit autoimun,” katanya.
Guru. Sodijatmiko, Spa (K), anggota Kelompok Penasihat Teknis Vaksinasi Indonesia (ITGAI), mengatakan penyakit itu tidak diskriminatif.
Ingat, ikuti gerakan 3m: kenakan masker, jaga jarak dan jauhi banyak orang, lalu cuci tangan.
# satgascovid19 #ingatpesanibu #ingatpesanibupakaimasker #ingatpesanibujagajarak #ingatpesanibucucitangan #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun
Mitra penautan konten Ozon
“Penggemar zombie yang bangga. Analis umum. Penggemar perjalanan. Pengusaha yang menyesal. Fanatik TV amatir.”