Kekebalan terhadap vaksin Covi-19 berbeda dengan kekebalan alami, berikut penjelasannya

TRIBUNJABAR.ID, Jakarta – Imunisasi tidak berbeda Vaksin CV-19, Berbeda Kekebalan Dibuat secara alami oleh tubuh.

Dokter Spesialis Anak, Dr. Endah Citraresmi, SPA (K), dari Parent Care Foundation memberikan sambutan saat diskusi produktif bertema imunisasi. / 11/2020).

Pada prinsipnya, vaksin melindungi dari infeksi ketika seseorang terkena virus atau bakteri tertentu.

Menurut situs resmi KPCPEN, “Ini berbeda dengan sistem kekebalan alami seseorang yang terinfeksi. Dalam kasus ini, harus ada tahap awal penyakit sampai dia sembuh dulu.” https://covid19.go.id/.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai informasi palsu tentang vaksin dan vaksin. Ia mengatakan vaksin yang didistribusikan telah memastikan keamanannya. Pasalnya, proses vaksinasi sudah beranjak dari uji praklinik pada hewan, dari uji klinis tiga tahap pada manusia, hingga akhirnya mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPM).

Baca juga: Produk Biologis Vaksin Umum, Amankah Membawa Rasa Sakit, Apakah Berbahaya?

Saat Vaksin beredar di masyarakat, BPM dan Acara Pemantauan Imunisasi Nasional (COMMUNS KPI) terus memantau imunisasi.

Menurut Enda, efek samping yang paling umum terjadi setelah vaksinasi adalah efek samping ringan seperti nyeri dan bengkak di sekitar tempat suntikan. Reaksi ini wajar dan bisa disembuhkan dalam waktu singkat. Manfaat vaksin jauh lebih besar daripada efek sampingnya.

Kami mengembangkan vaksin untuk penyakit serius yang dapat menyebabkan cedera dan kematian. Itulah sebabnya angka kematian di Indonesia turun drastis dalam waktu kurang dari lima tahun sebelum vaksin diperkenalkan. Di Indonesia misalnya, angka kejadian pneumonia mengalami penurunan karena ketersediaan vaksin yang menjadi penyebab utama kematian balita, ujarnya. Begitu

Profesor Indra Irawan Satiri, SPA, EMTOPAD, Ketua Komisi Nasional Vaksinasi (KIPI), menegaskan sebelumnya.

READ  Vulkanausbuch di Indonesia: Zahl der Toten steigt auf 13

Ia mengatakan, kandungan vaksin tersebut sudah diperiksa sejak pra klinik. Vaksin tidak berbahaya, tetapi perhatikan bahwa vaksin adalah produk biologis. Akibatnya, vaksin dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, dan bengkak sebagai respons alami terhadap vaksin. Karena itu, kata dia, kita perlu mewaspadai mitos terkait AFI. Dalam diskusi produk tentang Keamanan dan Respon Vaksin (KIPI) untuk COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Tribunjabar.id, Selasa (24/11/2020).

Written By
More from Saddam Javed
1 balapan dibatalkan, hujan Indonesia lumpuh
Motor Sport-Magazine.com. Grand final Kejuaraan Dunia Superbik memiliki satu kejutan lagi: Hujan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *