Jakarta, CNBC Indonesia – Harga saham tiga penambang sudah final pada Selasa (17/11), dan dalam tiga bulan terakhir, pemerintah telah mengumumkan rencana pendirian perusahaan aki PT Indonesia milik pabrik aki mobil listrik.
Ketiga saham tersebut adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, PT Timah Tbk (TINS) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Baik Antam dan Timah berada di bawah MIND ID Mining Holding, sementara Mindy ID memiliki 20% saham di INCO.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/11), saham Antam ditutup 0,42% pada Rp 1.190 / saham, ditutup pada Rp360,30 miliar dan volume perdagangan 300,73. Juta saham
Saham TINS ditutup pada Rs 1.065 / saham pada 0,95%, diperdagangkan pada 164,49 miliar dan memperdagangkan saham pada 151,95 juta.
Sedangkan saham INCO naik 1,78% menjadi Rp4.580 / RRR 144,09 miliar dan diperdagangkan 31,04 juta saham.
NTM, Tins dan Inco Stock Company, Inc. 17 November 2020
persediaan |
1 hari (%) |
1 bulan (%) |
3 bulan (%) |
6 bulan (%) |
NTM |
Rp.1.190 (+0.42) |
+27,27 |
+44.24 |
+133.33 |
Kaleng |
Rap. 1.065 (+0,95) |
+ 28.31 |
+ 34.81 |
+128.54 |
Inko |
ID 4,580 (+1,78) |
+16.55 |
+ 25.82 |
+78.21 |
Sumer-AT
Baik Antam maupun Tin sama-sama bekerja di BUMN Mining Holding, bersama induk Inalem, dengan PTB.
Pada Selasa, saham PTBA ditutup pada 9,95% menjadi Rp 2.110, naik 4,98% dari bulan lalu saja.
Penguatan saham ANTM-TINS-INCO belum terjadi. Baterai Indonesia telah meningkatkan nilai ketiga saham tersebut sejak awal.
“Menurut kami, ANM akan mendapatkan keuntungan besar dari program perusahaan aki Eding Indonesia, jadi ada kemungkinan kami akan menaikkan harga yang kami inginkan untuk NMM,” kata Andy Wybou Guanwan, analis riset di PT Mirae Asset.
Riset Andy Mengingat dirilis pada 2 November, target harga tersebut sebenarnya bohong.
Sebelumnya, Menteri Boomen Eric Tohir menyebut dua produsen baterai Kendaraan listrik EV terbesar di dunia saat ini tertarik untuk membangun pabrik baterai EV untuk bergabung dengan Nickel Basin Basin di Indonesia.
Proyek aki mobil listrik diperkirakan menelan biaya $ 20 miliar (Rp 296 triliun, kurs Rp 14.800 / USD). Ini bernilai lebih dari $ 12 miliar kekayaan intelektual.
Kedua perusahaan tersebut adalah Contemporary Amperex Technology Co. CATL dari China dan LG Kem Limited dari Korea Selatan. Kedua perusahaan tersebut adalah produsen baterai AV terbesar untuk kendaraan listrik.
“Ini angin segar. Upaya Indonesia mengurangi industri pertambangan dan batu bara mendapat respons positif dari investor asing,” kata Eric dalam keterangannya, Rabu (14/10/2020).
BERIKUTNYA >> KABAR BAIK DARI LUU PANJITAN
“Pencinta kopi. Kutu buku alkohol yang ramah hipster. Pecandu media sosial yang setia. Ahli bir. Perintis zombie seumur hidup.”