KOMPAS.com- Saat Anda melakukan perjalanan akhir pekan ini pada akhir Oktober 2020, Anda dapat merayakan keduanya jika cuaca mendukung Peristiwa Langit yang mendekat malam ini.
Kedua peristiwa itu kontradiktif Uranus, Bumi Dan Matahari, Serta acara Bulan purnama Biru kecil. Berikut penjelasan lebih detailnya.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), acara tersebut berlangsung malam ini (31/10/2020). Oposisi Uranus Terjadi pada pukul 23.03 WIB.
Baca juga: Terungkap, Pluto mirip dengan 5 bulan Uranus terbesar
Perhatikan bahwa hambatan Uranus adalah ketika Uranus, Bumi, dan Matahari berada dalam garis lurus.
Oposisi Uranus mirip dengan bulan purnama, jadi Uranus bisa terlihat terang dari bumi.
Kecerahan Uranus +5,7 saat mencapai puncaknya malam ini.
Pada skala ini, hambatan ini tidak dapat dicapai tanpa bantuan peralatan optik.
Sementara itu, dengan diameter lensa ringan kurang dari 25 cm dan lensa udara kecil, Anda dapat melihat hambatan Uranus di angkasa saat teleskop bebas dari polusi cahaya dan segala rintangan.
Selain tentangan Uranus, ia menyadari juga bakal ada peristiwa di langit Indonesia malam ini Bulan purnama biru Mungil
Saat ini, ketinggian bulan purnama mencapai pukul 21.49 WIB dengan jarak geografis 406.165 km. Sudut bulan purnama adalah 29,40 busur dan terletak di konstelasi Aris.
Baca juga: Bulan Purnama Oktober terjadi dua kali di Indonesia, itulah sebabnya
Namun, hanya selama 4 jam pada waktu yang berbeda, puncak bulan terjadi.
Panduan bulan ini terletak pada pukul 01.29 WIB pada jarak geometris 406.398 km, sudut busur 29,49 dan konstelasi Pisces.
“Jadi bulan purnama ini disebut juga gelombang mikro purnama karena sangat dekat dengan titik apogee,” tulis Lapan di akun Instagram miliknya. @ pussaindah.
Merayakan Acara bulan purnama biru Mikro, Anda dapat berbelok ke timur-utara-barat sebelum matahari terbenam dan menuju timur-timur laut.
“Penggemar zombie yang bangga. Analis umum. Penggemar perjalanan. Pengusaha yang menyesal. Fanatik TV amatir.”